Harian Sederhana, Bogor – Menyikapi mega proyek Gedung Perawatan Blok 3 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor yang baru selesai tahap lelang dengan pagu anggaran Rp101 Miliar, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) minta Pengguna Anggaran (PA) berhati-hati.
Seperti diketahui, Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Bogor telah memenangkan PT Trikencana Sakti Utama selaku pelaksana proyek gedung RS plat merah yang dibangun dengan duit rakyat itu dengan penawaran Rp89.706.107.164,14.
Ketua DPD KNPI Kota Bogor Bagus Maulana Muhammad mengatakan, turunnya nilai penawaran yang sangat drastis dikhawatirkan apa yang sudah direncanakan bisa saja meleset dari harapan. Untuk itu, ia meminta PA berhati-hati dan memanggil semua pihak seperti konsultan dan panitia lelang untuk membuat surat pernyataan tanggung jawab atas pemenangan PT Trikencana Sakti Utama sebagai pemenang lelang.
“PA hati-hati dan bertanggung jawab penuh kerena memenangkan perusahaan itu, dimana nilai proyek turun sampai 10 miliar,” tegas Bagus, Selasa (21/5/2019).
Bagus menekankan, bahwa PA harus mau memaksa para konsultan perencana serta pengawasan untuk menghitung ulang dengan harga harga penawaran Rp89.706.107.164,14, proyeknya akan selesainya sampai tahap mana.
“Jangan dianggap remeh soal ini karena menyangkut hajat hidup orang banyak,” tegasnya.
Bahkan mantan aktivis HMI itu berjanji akan melakukan pengawalan proses pembangunan agar sesuai dengan spek. “Kita akan pantau dengan teliti pembangunan ini. Yang mau main-main silahkan, tapi tanggung nanti akibatnya,” tandas Bagus.
Sebelumnya, Pengamat konstruksi Purwana Ryadi mengatakan, melihat turunnya nilai proyek lebih Rp10 milyar ini, dikhawatirkan pada kualitas pembangunan ke depannya. Namun kata dia, semua itu tentunya sudah dihitung oleh pemenang lelang, sehingga sekarang dilihat saja nanti akan seperti apa bentuk pembangunannya.
“Peranan kita disini hanya bisa melihat serta mengawasi saja,” ungkapnya.
Pria yang juga mantan Ketua Aspekindo Kota Bogor itu mengimbau kepada pemenang lelang agar benar-benar melakukan pekerjaannya. “Kami harap agar maksimal dalam melakukan pengawasan, sehingga proyek ini tidak berhenti di tengah jalan,” harapnya.
Diakuinya, proyek ini sangat bermanfaat untuk menyelesaikan masalah keterbatasan ruang perawatan, khususnya untuk pasien BPJS. Karena itu, jangan main-main.
Sedangkan, (Kabag) Pengadaan Barang dan Jasa pada Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bogor Henny Nurliani mengatakan, pengumuman pemenang sudah dilakukan Jumat tanggal 17 lalu.
Henny menuturkan, saat ini progres yang sedang berlangsung adalah masa sanggah. Berdasarkan jadwal, masa sanggah akan berlangsung sejak ditetapkan pemenang hingga tanggal 23 Mei 2019.
“Kalau sekarang sedang masa sanggah selama lima hari kerja setelah pengumuman, berarti sampai hari Kamis tanggal 23,” katanya.
(*)