Harian Sederhana – Wali Kota Depok, Mohammad Idris meminta kepada seluruh pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) agar tidak percaya dengan pihak-pihak yang mengaku bisa membantu meloloskan dalam pelaksanaan ujian.
“Ikuti semua proses tes ujian CPNS dan jangan sekali-kali percaya kepada orang yang menawarkan jasa, dengan imbalan uang dengan jumlah tertentu,” ungkap Wali Kota Depok kepada Harian Sederhana.
Proses perekrutan abdi negara di jajaran Pemerintahan Kota (Pemkot) Depok ditegaskannya berjalan secara profesional dan prosedural, serta tidak ada pungutan dalam bentuk apapun.
Orang nomor satu di Kota Depok ini berharap kuota yang ditetapkan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen-PAN RB) sebanyak 326 CPNS untuk Pemkot Depok dapat terpenuhi.
“Ya kita berharap agar kuota yang ada bisa terisi semua karena itu tentunya dibutuhkan untuk mengisi kekurangan yang ada dalam menjalankan tugas di Pemerintahan Kota Depok,” harapnya.
Sebagaimana diketahui, Pemkot Depok telah mengumumkan kebutuhan penerimaan CPNS 2019 sebanyak 356 formasi. Pengumuman ini tertuang dalam surat Nomor: 810/13391/BKPSDM yang diteken oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris, Senin (28/10/2019).
Formasi kebutuhan CPNS di lingkungan Pemkot Depok tahun anggaran 2019 terdiri dari 230 formasi Tenaga Pendidikan, 47 Formasi Tenaga Kesehatan, dan 79 Formasi Tenaga Teknis.
Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pelamar, termasuk dokumen yang harus disiapkan, sebelum mengikuti ujian sesuai jadwal seleksi. Terkait syarat, ada dua persyaratan yang dibedakan dalam pendaftaran CPNS 2019 di Kota Depok, yaitu persyaratan umum dan persyaratan khusus untuk penyandang disabilitas.
Sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Depok, Supian Suri menerangkan alokasi dari Kementerian PAN RB ini melebihi dari jumlah yang diajukan yakni sebanyak 128 orang.
“Alhamdulillah Kementerian PAN RB mengalokasikan formasi melebihi yang kami butuhkan. Semuanya CPNS. Ini sangat membantu kami dalam mewujudkan pelayanan prima bagi warga Depok,” tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan formasi tenaga kesehatan dan tenaga pendidikan memang dirasakan sangat diperlukan untuk memberikan pelayanan terbaik. “Kami butuh banyak guru diantaranya guru bidang studi dan juga tenaga kesehatan untuk dokter, farmasi, radiologi,” kata Supian.
Sedangkan tenaga teknis yang juga dicari oleh Pemkot Depok diantaranya analis produk hukum, analis hasil pengawasan dan pengaduan masyarakat, pustakawan, arsiparis dan sebagainya.
Dipaparkan Supian Suri, tahapan-tahapan untuk proses seleksi CPNS Pemkot Depok ini terdiri atas pendaftaran seleksi yang mulai bisa dilakukan pada tanggal 11 November 2019 melalui portal resmi ssacsn.bkn.go.id.
“Pengumuman seleksi administrasi pada Desember 2019. Kemudian dilanjutkan Februari 2019 untuk Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Setelah itu Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) pada Maret 2020. Dan pengumumannya pada April 2020,” papar Supian Suri.
Kepala BKPSDM Kota Depok ini berterima kasih kepada pemerintah pusat atas dikabulkannya ajuan kuota formasi CPNS yang melebihi formasi yang diajukan oleh Pemkot Depok. “Semoga hal ini makin memaksimalkan pelayanan yang kami berikan kepada warga Depok,” ujar Supian.
Selain itu, BKPSDM Kota Depok juga tengah membuka lelang jabatan untuk Jabatan Tinggi Pratama yakni guna mengisi kekosongan jabatan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Depok dimana pejabat saat ini akan pensiun pada Februari 2020.
Tidak hanya itu, Pemkot Depok juga membuka seleksi untuk posisi Staf Ahli Wali Kota Depok untuk Bidang Ekonomi dan Pembangunan. “Segera kami siapkan open bidingnya. Nanti Februari pelantikan setelah kepala dinas saat ini pensiun,” pungkasnya.