Harian Sederhana, Depok – Kasus begal yang kerap kali terjadi di Kota Depok merupakan persoalan yang tak bisa disepelekan. Permasalahan itu tentu menjadi ‘Pekerjaan Rumah’ (PR) Pemerintah Kota (Pemkot) dan bagi seluruh stakeholder di Depok.
Hal itu disampaikan Walikota Depok Muhammad Idris ketika menghadiri pelantikan pengurus Ikantan Pencak Silat Indonesia (IPSI) wilayah Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Minggu (24/3).
Idris pun mengungkapkan perasaan malunya jika Depok dinilai sebagai kota begal. Pernyataan itu diungkapkan di depan puluhan pengurus dan anggota IPSI Kota Depok.
“Malu saya banyak persilatan tapi Depok dibilang Kota Begal,” tegas Muhammad Idris.
Idris mengimbau, kerjasama dengan pihak kepolisian dan TNI sangat diperlukan. Lanjut Idris, jika setiap padepokan silat memiliki anggota puluhan hingga ratusan bisa dilakukan kolaborasi.
“Misalnya, jika di Sukmajaya ada 15 Padepokan silat. Satu padepokan anggotanya 50 sampai 100 aja, bisa berkolaborasi dengan polsek dan Koramil. Minimal upaya kolaborasi itu bisa mengantisipasi pencegahan dan penilaian Depok sebagai Kota Begal,” terang Idris.