Harian Sederhana, Depok – Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengajak seluruh masyarakatnya untuk memaknai peringatan Hari Kesaktian Pancasila dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Terutama meningkatkan kesadaran untuk terus mempertahankan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara.
“Pancasila sejak berdirinya sampai saat ini sebagai pemersatu bangsa. Ketika banyak rongrongan tetap eksis,” tuturnya usai apel upacara Hari Kesaktian Pancasila, di Balai Kota Depok, Margonda, Selasa (01/10).
Menurutnya, sudah saatnya masyarakat lebih peduli dengan Pancasila sebagai ideologi. Ia menyampaikan, Pancasila sakti adalah isinya pemersatu bangsa. “Sudah menjadi keharusan kita lebih peduli dengan Pancasila. Kenapa disebut sakti, sesakti-saktinya Pancasila sebagai ideologi bangsa kalau tidak peduli bisa saja hilang,” bebernya.
Untuk itu, dirinya mengajak pada seluruh elemen masyarakat untuk lebih memperhatikan dan peduli dengan Pancasila. Sebagai bentuk kepedulian menjaga Pancasila seperti adanya bela bangsa.
Terlebih lagi, lanjutnya, kegiatan bela negara ditujukan bagi lulusan generasi muda atau milenial yang dinilai kurang pemahaman dan peduli pada Pancasila.
“Terutama bagi generasi milenial yang tingkat kesadarannya masih kurang, sehingga perlu ditanamkan nilai kehidupan berbangsa dan bernegara melalui berbagai kegiatan. Seperti, pendidikan bela negara atau upacara-upacara hari besar kenegaraan,” ujarnya
“Yang lebih penting lagi adalah bagaimana menumbuhkan kepedulian, pemahaman pancasila bagi generasi milenial yang dinilai kurang. Seperti upacara pada pagi hari ini bukan saja melibatkan orang dewasa dan milenial yang dirasa masih kurang,” timpalnya lagi.
Dalam mempertahankan dasar negara, Idris juga mengimbau agar masyarakat jangan tergiring dengan berbagai macam konflik. Sebab, konflik-konflik itu hanya akan membawa perpecahan bangsa.
“Ini sangat berbahaya karena sengaja menggiring rakyat kepada konflik individu, golongan, bahkan sosial, vertikal dan horisontal. Kondisi ini jika tidak kita lawan bersama dapat berakibat fatal yakni terjadinya disintegrasi bangsa,” katanya.
Orang nomor satu di Depok ini menyebut bagaimana konflik selalu dipicu dari hal-hal kecil. Karenanya, Idris mengingatkan untuk menghindari berbagai perkara-perkara kecil mulai dari hoaks sampai hasutan yang kemudian berdampak besar.
“Kita harus sadar dan waspada, di digitalisasi informasi seperti sekarang ini banyak hoaks, fitnah, adu domba, dan ujaran kebencian yang tersebar luas di ruang-ruang publik dan privat,” terang Idris.
Dalam momen Hari Kesaktian Pancasila itu, Wali Kota mengajak kembali seluruh elemen bangsa memaknai tujuan awal bernegara. Tujuan itu telah diatur dalam Pancasila yang telah disepakati bersama menjadi dasar dan cita-cita menuju Indonesia yang maju dan sejahtera.
“Hari Kesaktian Pancasila harus dimaknai sebagai sebuah kewajiban kolektif semua anak bangsa untuk mengingat kembali tujuan kita bernegara, menjadi bangsa yang mandiri sesuai dengan cita-cita Pancasila. Pancasila adalah dasar penguatan karakter bangsa menuju Indonesia maju dan sejahtera,” tutupnya. (*)