“Salah satunya dengan mengurangi interaksi tatap muka antara masyarakat dengan petugas-petugas pelayanan,” jelasnya.
Dengan konsep tersebut, kata Emil, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berusaha membuat suatu sistem dimana negara yang mendatangi rakyat, bukan rakyat yang mendatangi negara.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengeluarkan beberapa program terkait dengan inovasi lanayan terhadap masyarakat, salah satu contohnya Samsat J’bret yaitu bayar pajak secara online dengan bekerjasama dengan beberapa pihak ketiga sebagai rekanan pelayanannya.
“Maka dari itu saya tekankan lagi bahwa ASN Jawa Barat itu harus mempuyai tiga nilai dalam mejalankan pekerjaannya antara lain, berintegritas, profesional dan melayani sepenuh hati,” kata Emil.
“Intinya lakukan pelayanan seperti maunya masyarakat, warga sekarang biasa “online”, ya udah kita design bayar pajak lewat Bukalapak, Tokopedia, yang biasa ke minimarket bayarnya ke Alfamart, Indomaret, dan lain seterusnya,” ujarnya.
Hal demikian, akan dipraktekan juga di semua layanan. Emil mengajak stakeholder, para perangkat daerah untuk berfikir seperti konsumen. Itulah reformasi pelayanan publik yang Ia harapkan.
Emil berharap, dengan sistem pemerintahan “dynamic governance” dan menjunjung tiga nilai ASN Jawa Barat, kedepannya hasil survey ini akan mejadi lebih baik dan berbanding lurus dengan kepuasan masyarakat itu sendiri