Harian Sederhana, Depok – Jari jemari Irma Rahmawati, tampak lincah meramu kerajinan tangan, bola matanya fokus memperhatikan karya yang dikemas menjadi sebuah produk siap jual.
Kepada Harian Sederhana, wanita berparas cantik ini mengatakan kepiawaiannya dalam membuat karya kerajinan tangan diperoleh berkat didikan sang Ibunda, sejak dirinya masih duduk di bangku SMP.
Menyadari keahlian tersebut, Irma mencoba terjun ke dunia bisnis dengan mengeluarkan brand Craft Raisa. Menurutnya, berbagai karya telah dilahirkan dan diminati kostumer yaitu kerajinan tangan dari bunga sabun dan asesoris untuk wanita.
“Untuk asesoris, bahannya dibuat dari malam yang merupakan campuran sagu, lem fox dan minyak goreng. Semuanya dibuat alami,” ucap Irma.
Dia mengakui, hingga kini masyarakat masih asing dengan karyanya, terutama Bunga Sabun. Namun, produk tersebut sangat besar manfaatnya karena keawetan dan keharumannya.
“Bunga ini, bisa sampai bertahun – tahun kalau wanginya pasti menurun sedikit demi sedikit tapi lama. Warnanya juga sangat indah, menarik perhatian,” bebernya.
Ibu satu anak ini mengatakan, menekuni usaha di bidang kerajinan tangan tidak semudah bisnis lainnya karena dibutuhkan modal awal yang cukup besar. Namun, apabila memiliki jiwa konsisten tinggi tentu akan ada hasilnya.
Untuk satu tangkai bunga sabun, dijualnya senilai Rp25 Ribu. Sedangkan, untuk produk lainnya dibuat berdasarkan pesanan. Usaha Irma membuahkan hasil, meski baru seumur jagung dalam satu bulan omset wanita berhijab itu mencapai Rp5 Juta.
“Ya meskipun, saya banyak kegiatan diluar tapi konsisten menjalankan usaha ini. Memang awalnya kendala ada di modal, usaha kreatif berbeda dengan kuliner terutama pemenuhan bahan bakunya yang cukup menguras biaya. Tapi percayalah, asal mau tekun semua bisa dijalani,” katanya.
Selain itu, keahlian dalam mengemas kerajinan tangan juga dibagikan kepada rekan – rekan yang ada dilingkungannya agar mereka memiliki wawasan, dengan harapan nantinya mereka bisa terjun ke dunia bisnis.
“Ya, biasanya orang tua murid di sekolah anak, saya ajak ke rumah lalu diajarkan mengenai membuat produk ini. Alhamdulilah, banyak yang bisa,” bebernya.
Selanjutnya, pelaku usaha yang bernaung di UMKM Depok Kerearif Belimbing itu menegaskan peran serta Pemerintah Kota Depok sangat berarti bagi dirinya dan rekan – rekan sesama anggota UMKM.
Dinas DKUM, memang tidak memberikannya modal namun bekal pelatihan mulai dari dasar, pengemasan produk hingga pemasaran sangat berarti dan membantunya dalam menghadapi persaingan usaha.
“Sekarang ini, Pemkot Depok sedang mencari – cari apa potensi UMKM di Depok yang bisa menjadi ciri khas. Melalui bantuan DKUM kaami semua mendapatkan pengarahan,” pungkasnya.
(*)