Harian Sederhana, Depok – Harga sejumlah kebutuhan pangan di beberapa pasar tradisional di Kota Depok mulai merangkak naik menjelang Ramadhan. Kondisi ini tak hanya dikeluhkan para konsumen namun juga mulai berdampak pada pedagang.
Salah satu pedagang yang ditemui di Pasar Cisalak, Mansyur bahkan mengaku, kenaikan harga merata untuk sejumlah kebutuhan pangan, khususnya sayur dan daging. Jika harga cabai keriting pada biasanya Rp 16.000 per kilo gram, kini merangkak naik menjadi Rp 20.000 per kilo gram.
Kemudian bawang merah dari harga Rp 28.000 per kilo gram, saat ini naik ke menjadi Rp 35.000 per kilo gram. Dan harga bawang putih yang tadinya Rp 45.000 per kilo gram sekarang naik menjadi Rp 55.000 per kilo gram.
Sedangkan harga timun yang sebelumnya Rp 7.000 per kilo gram saat ini naik jadi Rp 12.000 per kilo gram. Harga kentang naik dari harga Rp 12.000 per kilo gram menjadi Rp 14.000 per kilogram. Mansur mengatakan, kenaikan harga terjadi sejak seminggu sebelum Pemilu 2019. Akibat kondisi itu, banyak konsumen yang memilih mengurangi jumlah pembelian.
“Yang biasanya pelanggan beli sekilo sekarang mah beli cuma setengah kilo. Nah yang biasa beli setengah, berkurang lagi jadi seperempat,” kata Mansyur pada wartawan, Rabu (24/4/2019).
Tak jauh berbeda dengan keluhan Mansyur, Siti (40 tahun), pedagang ayam juga merasakan hal yang sama. Siti mengaku, harga ayam sudah mulai melonjak. Jika biasanya ia menjual ayam Rp 20.000 per kilo gram, kini naik menjadi Rp 28.000 per kilo gram. Agar tak kehilangan pelanggan, Siti terpaksa putar otak dengan mengurangi untung penjualan.
“Yah kalau harganya naik begini biasanya untung saya yang kurang. Biasa untung Rp 20.000 jadi Rp 10.000 gitu lah. Itung-itung supaya pelanggan masih mau beli di saya,” katanya.
Meski demikian, naiknya harga-harga bahan pangan tidak menuai protes dari para konsumen. Mereka menganggap hal ini wajar. “Alhamdulillah sih masih rame yang beli, mereka juga nggak protes karena wajar kalau mau puasa. Soalnya kalau mereka mau beli dimana juga sama harganya naik,” katanya.
Siti menjamin, dengan harga bahan pokok yang tinggi saat ini tidak akan mengurangi stok dan ketersediaan bahan-bahan pangan hingga menjelang lebaran.
Sementara itu, Mutia, salah satu konsumen mengatakan, harusnya pemerintah dapat menstabilkan harga-harga bahan pangan ini.
“Ya kalau bisa distabilin ajalah harganya disamain sama susahnya sekarang cari kerja. Orang-orang yang tidak bekerja kasian belanja pada mahal begini,” ucapnya.
Ia mengaku, dengan naiknya harga-harga bahan pangan ini, membuatnya terpaksa lebih sering membeli makanan matang dibanding beli bahan mentah di pasar.
“Ya jelas aja lah kalau lagi hari biasa mah saya makannya warteg kalau tidak makanan padang harga cuma Rp 10.000 sekali makan dapat ayam gak cape-cape masaknya,” pungkasnya.