Harian Sederhana – Sejumlah kalangan dari berbagai elemen sempat menolak bakal calon Wakil Bupati Bekasi dari luar, kini mereka diam. Namun Jaringan Masyarakat Peduli Demokrasi (JMPD) tetap konsisten.
“Masyarakat Kabupaten Bekasi harus diberikan ruang untuk ikut berkompetisi dalam kontestasi Cawabup Bekasi,” ujar Ketua LSM JMPD Kabupaten Bekasi, Zuli Zulkifli di Cikarang, Selasa (16/07).
Partai Golkar kata dia, terlihat seperti memperioritaskan calon non pribumi.
“JMPD bukan primordial tetapi akan ada kebanggaan putra asli Bekasi menjadi pemimpin di kampungnya sendiri,” katanya.
Lanjut Zuli mengatakan, dalam bursa cawabup tersebut terlihat seperti ajang bisnis oleh elit-elit Partai Golkar yang dibuktikan dengan memprioritaskan dari luar Bekasi dilatarbelakang pengusaha.
Pengusaha yang dimaksud adalah Akhmad Marjuki, pengusaha asal Karawang yang merupakan kader Kosgoro Provinsi Jawa Barat.
“Bumi Bekasi jangan dijadikan objek bisnis tertentu yang akan mengaburkan tujuan mulai para leluhur bekasi.”ucapanya.
Zuli mengatakan, jika hal tersebut tidak diindahkan, maka pihaknya dan masyarakat Kabupaten Bekasi akan menggelar aksi terhadap Partai Golkar yang sangat memanjakan cawabub dari di luar Bekasi.
“Kalau hal tersebut tetap tidak direspon, kami akan menggelar aksi besar-besaran kepada Partai Golkar yang mementingkan keuntungan ketimbang kemaslahatan rakyat Kabupaten Bekasi,” tegasnya.
Mantan Ketua PCNU asal Karawang ini dikabarkan telah mendapatkan rekomendasi dari Ketua DPD Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Meski Ahmad Marjuki bagian dari kader Golkar, namun masih banyak potensi putra dan putri daerah yang mumpuni untuk dapat mendampingi Bupati Eka Supria Atmaja sisa masa jabatan 2017-2022.
Seperti diberitakan sebelumnya, 18 kader Partai Golkar berkompetisi dalam seleksi bakal calon Wakil Bupati Bekasi. Keluarga besar Golkar berharap agar jabatan tersebut di pimpin oleh kader internal partai.
“Harapan kami, wakil bupati dari kader Golkar,” ujar Koordinator Pengurus Kecamatan (PK) Golkar Kabupaten Bekasi, H. Jojo.
Seluruh PK di wilayah Kabupaten Bekasi telah sepakat mendukung kader Golkar ikut pencalonan wakil bupati. Alasannya, ketika jabatan Bupati dan Wakil Bupati dari satu partai, setidaknya dapat memajukan partai juga bisa membangun dan mensejahterakan masyarakat Kabupaten Bekasi.
“Terutama bisa menjalankan amanah yang sebaik-baiknya sesuai dengan slogan “Bekasi Bersih dan Baru,” kata Jojo.
Ia mengapresiasi sejumlah kader Golkar yang mendaftarkan diri sebagai wakil bupati. Namun hal ini tidak terlepas dari dukungan seluruh kader PK di 23 kecamatan.
“Kami dari PK se-Kabupaten Bekasi, siapa pun kader Golkar yang mendaftarkan diri, kami siap mendukung semuanya,” kata Jojo.
Kendati begitu, ia juga memprediksi, ada empat kader potensial yang bakal masuk seleksi pencalonan wakil bupati. Diantaranya, KH. Iip Bustomi (mantan anggota DPRD dan Fungsionaris Golkar), Novi Yasin (Anggota DPRD Kabupaten Bekasi), Muhtada Sobirin (Anggota DPRD Kabupaten Bekasi), dan Hj. Siti Qomariah (mantan Kades Setia Asih dan kader Golkar).
“Kami harapkan agar seluruh PK dapat memilih kader yang sedang ikut dalam penyeleksian wakil bupati, karena sama-sama memiliki suara di Golkar,” katanya.