Harian Sederhana – Tak hanya fokus menjadi pemerhati lingkungan di Kota Depok, Komunitas Kampung Kita Depok (K3D) yang merupakan komunitas peduli lingkungan ini juga peduli terhadap seni dan budaya. Hal ini ditandai dengan kiprah K3D dalam menaungi para kelompok musisi anak jalanan yang dinamakan Seniman Terpadu (STER) Depok.
Salah satu pendiri K3D, Denny Romulo Hutauruk mengatakan sejak dibentuknya STER pada tahun 2018, pihaknya selalu memfasilitasi kebutuhan komunitas STER. Karena K3D berkomitmen untuk menjadikan STER ini tidak dipandang sebelah mata bahkan bisa dikenal di kalangan masyarakat.
“Kami sudah melihat anak-anak musik jalanan ini memiliki skill dan kemampuan bermain musik, jadi tinggal bantu diasah dan diwadahi saja. Dan saya yakin karya-karya mereka bisa mengangkat Kota Depok bahkan sampai tingkat Nasional maupun Internasional,” ujar Denny Romulo Hutauruk kepada Harian Sederhana, kemarin.
Dia pun berharap, hadirnya komunitas STER ini dapat menjadi contoh masyarakat lain untuk bisa berkarya dan mampu berkreasi dalam bermusik. Bahwa, musik bukan sekedar hobi dan kesenangan semata, tetapi bisa menciptakan hasil dari ide dan karya-karyanya.
“Kami siap membantu siapa pun yang ingin berkembang khususnya di bidang seni dan budaya. Sebagai warga Depok kita harus berkarya. Intinya Lima pendiri K3D, Bowo, Abdul Hamid, Sriyanto, Domo dan saya akan terus komitmen,” jelas Denny.
Sementara itu Gema Azansyah selaku Koordinator STER menuturkan, sejak bergabung di K3D selain ada tempat berkumpul juga, peluang untuk menggapai cita-cita dan mimpi dalam bermain musik.
Kata Gema sapaan akrabnya, kini kelompok STER yang memiliki 30 anggota musisi musik jalanan ini tengah menjalankannya program bersama dengan K3D yakni, membuka pelatihan alat musik diantaranya biola.
“Jadi latihan ini sekaligus mengasah kemampuan dan keterampilan memainkan alat musik biola. Siapapun boleh bergabung, tidak memandang latar belakang apapun. Gak punya gitar dan biola pun tidak apa-apa. Dan ini program pelatihan ini gratis, kok,” ungkap Gema. (Bambang Banguntopo/Wahyu Saputra)