Sekretaris Katar Abadijaya Dimas Wahyu mengatakan, terpilihnya 10 besar Katar Abadijaya dalam seleksi sebagai pilar sosial terbaik merupakan raihan prestasi dan keteladanan atas kerja keras dan kekompakan pemuda khususnya yang ada di Kelurahan Abadijaya.
Adapun hasil prestasi dan keteladanan itu dipresentasikan dalam seleksi katar melalui program-program sosial yang sudah berjalan di lingkungan masyarakat.
“Alhamdullilah, Katar Abadijaya meraih 10 besar dalam seleksi ini. Raihan ini berkat kekompakan dan kerja keras pemuda Katar abadijaya. Terutama konsolidasi dan koordinasi keadaan katar kecamatan dan maupun kota. Juga gagasan program SSBR (Sanggar Sosial Bina Remaja-red) maupun pencegahan Narkoba,” kata Dimas Wahyu yang diamini Ketua Katar Abadijaya Gian Tanjung, kepada Harian Sederhana, Minggu (7/7).
Dari capaian hasil 10 besar itu, lanjut Dimas, seleksi akan kembali dilakukan Provinsi Jabar menjadi lima besar untuk maju ke tingkat Nasional. Disebutkannya, selain Katar Abadijaya, 10 besar Katar Kabupaten/kota yang lolos yakni, Kabupaten dan Kota Bandung, Cianjur, Bogor, Cimahi, dan lainnya.
“Sekitar tanggal 22-23 Juli akan ada seleksi lanjutan jadi 5 besar. Selanjutnya dari lima besar itu akan maju dalam seleksi tingkat Nasional. Nanti, Provinsi Jawa barat yang menentukan dan seleksi jadi lima besar,” papar Dimas.
Sebelumnya Ketua Katar Kota Depok Amsori menuturkan, bahwa ditunjuknya Katar Abadijaya menjadi pilar sosial yang berprestasi dan teladan untuk tingkat Kota Depok berdasarkan nilai lembaga maupun perorangannya. Penilaian tersebut dilihat dari keaktifan Katar sebagai penyelenggara kesejahteraan sosial yang ada disetiap wilayahnya.
“Penilaian dan seleksi KT berprestasi dan teladan telah dilakukan secara berjenjang. Untuk seleksi di tingkat kota Depok, KT Abadijaya yang ditunjuk. Selanjutnya KT Abadijaya ikut seleksi ke tingkat Provinsi,” kata Amsyori, belum lama ini.
Adapun sasaran penilaian lembaga penyelenggara kesejahteraan sosial itu berdasarkan atas beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut terdiri atas Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Karang Taruna, dan Organisasi Sosial atau Lembaga Kesejahteraan Sosial (Orsos/LKS).
“Jadi prinsipnya aspek penilaiannya melalui seleksi prestasi TKSK, PSM, Karang Taruna dan Orsos atau LKS. Semua dinilai berdasarkan hal-hal yang obyektif dan demokratis,” pungkas Amsori.