Menu

Mode Gelap
Perjuangan Nanu Membangun Bisnis Advertising Mulai Bisnis WO dari Nol, Kini Teh Yani Kantongi Omset Ratusan Juta Per Bulan

Sukabumi

Kebutuhan Hewan Kurban di Kota Sukabumi Naik 5 Persen

badge-check


					Kebutuhan Hewan Kurban di Kota Sukabumi Naik 5 Persen. (FOTO : Harian Sederhana) Perbesar

Kebutuhan Hewan Kurban di Kota Sukabumi Naik 5 Persen. (FOTO : Harian Sederhana)

Harian Sederhana, Kota Sukabumi – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi memprediksi, kebutuhan hewan kurban hari raya Idul Adha 1440 hijriah akan meningkat.

Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner DKP3 Kota Sukabumi drh Riki Barata, mengatakan jika melihat dari Kebutuhan pada tahun lalu untuk kebutuhan hewan qurban sapi,  sekitar 3.000 ekor sapi, dan jika di gabungkan dengan domba itu sekitar 5.000 ekor hewan qurban.

“Kalo prediksi nya untuk tahun ini naik 5 persen , dan untuk saat ini kita sudah lakukan pemantauan dan pengawasan untuk persediaan hewan kurban di 70 titik lapak,” ujarnya

Lanjutnya ia mengatakan untuk mengawasi kesehatan hewan kurban, pihaknya menyiagakan sekitar 30 orang untuk pengawas yang terdiri dari berbagai unsur tersebut akan memantau sekitar 70 titik lapak yang ada di Kota Sukabumi.

“Nanti 30 orang ini akan dibagi ke dalam tujuh tim untuk memantau lapak penjualan hewan kurban di setiap kecamatan. 30 orang ini terdiri dari pegawai DKP3, Mahasiswa IPB dan Polbangtan, dan dari persatuan dokter hewan,” tuturnya

Menurutnya, penyakit yang paling diantisipasi ialah antraks. Pasalnya penyakit tersebut dapat menular ke manusia.

“Untuk mengantisipasi itu, kita ada tiga tahapan penyaringan. Terutama berkaitan SKKH (surat keterangan kesehatan hewan). Kalau tidak ada SKKH, kita kembalikan hewan ke daerah asal,” katanya

Masih kata dia, selama ini di Kota Sukabumi tidak pernah ditemukan antraks dari hewan di Sukabumi. Sebab, penyaringan dilakukan dengan baik.

Menirut dia, kalau penyakit yang sering ditemukan di hewan kurban ialah sariawan. Namun itu bisa diobati dan tidak menular ke manusia.

“Selain itu, ada juga jejaring dari DKP3 di setiap tempat pemotongan hewan kurban. Sehingga, ketika ditemukan penyakit langsung melaporkan ke DKP3,” ungkapnya.

Ia menambahkan, proses pengawasan oleh DKP3 melalui Satgas Pemantauan Hewan Kurban ini akan berlangsung hingga H+3 Idul Adha. Hal itu dimulai terhitung 1 Agustus ini.

“Nanti paling Senin (5/8/2019). Mulai bergerak semua. Sebab yang mahasiswa perlu bimtek dulu. Mereka baru dibintek pada Jumat besok,” jelasnya

Hewan kurban yang ada di Kota Sukabumi berasal dari Kabupaten Sukabumi, Cianjur. Namun yang paling banyak dari Jawa Timur dan Jawa Tengah.

“Kalau sapi impor seharusnya tidak ada di lapak biasa. Sebab sapi impor itu harus dipotong di rumah pemotongan hewan. Tidak bisa asal potong di sembarang tempat,” pungkasnya.

(*)

 

 

 

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Penderita Thalasemia Bersama PNS Ikuti Rapid Test

3 Juni 2020 - 22:09 WIB

Jalin Sinergitas Jaga Kondusifitas jelang New Normal

3 Juni 2020 - 22:05 WIB

Pemkab Sukabumi Resmi Perpanjang PSBB

2 Juni 2020 - 15:13 WIB

Pemkab Sukabumi Resmi Perpanjang PSBB

20 Mei 2020 - 12:36 WIB

Bupati Wanti-wanti, Ada Potongan Duit BLT

20 Mei 2020 - 12:00 WIB

Trending di Sukabumi