Harian Sederhana, Bekasi Selatan – Kota Bekasi pada hari ini menerima kunjungan kerja dari 10 Wali Kota dari Nepal yang ingin mempelajari sistem pengelolaan sanitasi yang ada di Kota Bekasi dan diterima langsung oleh Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi di Pendopo Wali Kota Bekasi.
Ke-10 Wali Kota Nepal tersebut akan mempelajari mengenai sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (PALD) terutama dengan perkembangan sistem sanitasi yang berada di UPTD PALD di Pangkalan II, Kelurahan Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan saat ini Kota Bekasi sedang membangun kotanya untuk menjadi kota metropolis yang terfokus kepada pembangunan infrastruktur sanitasi yang saling berhubungan dan salah satunya adalah Pengelolaan Air Limbah Domestik (PALD).
“Kota Bekasi telah memiliki unit Pengelolaan Air Limbah Domestik dengan beban mencapai hingga 10 ribu ton per harinya dan sampah tersebut sebagian besar berasal dari ibu kota,” ujarnya.
Sebelum datang ke Kota Bekasi, para Wali Kota dari Nepal mengunjungi Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) milik PD PAL Jaya di Jalan Outer Ring Road, Duri Kosambi, Jakarta Barat pada hari Rabu, tanggal 7 Agustus 2019 dan kini mereka melihat langsung pengelolaan sanitasi di Kota Bekasi.
Menurutnya, di IPLT Duri Kosambi terdapat tata kelola pengelolaan limbah yang komprehensif, baik secara konvensional, mekanikal dan andrich.
“Lengkap, semua bisa dipelajari disini tinggal disesuaikan saja dengan kebutuhan dan metode yang pas untuk diimplementasikan di Nepal. Termasuk, pembuatan Bio Pal hingga briket,” ungkapnya.
Pepen pada kesempatan tersebut juga berharap agar dari kunjungan yang dilakukan ke Kota Bekasi bisa memberikan manfaat bagi warga Nepal, khususnya dalam pengelolaan sanitasinya.
“Saya bangga kepada teman-teman Nepal yang mau melihat sebagian dari kota kecil dari negara Indonesia, semoga bapak dan ibu mendapatkan apa yang dicari di Kota Bekasi dan saya berharap saat pulang dari Kota Bekasi bisa menerapkan sistemnya di Nepal,” harapnya.
Sementara itu, Wali Kota Dhulikhel yang juga menjabat sebagai Presiden Asosiasi Kota Nepal, Ashok Byanju Shrestha, menuturkan, tata kelola limbah yang dilakukan sudah sangat baik dan bisa menjadi contoh untuk diimplementasikan di Nepal.
“We are all very interested and I hope this can be applied in our city. We recognize the importance of managing fecal waste, so we studied here,” tandasnya. (*)