Harian Sederhana – Pengalaman pahit selalu mewarnai setiap perjalanan hidup, terutama bagi mereka yang sedang merintis usaha. Namun, bagi mereka yang bermental baja tidak menyurutkan niat untuk terus berusaha demi mencapai kesuksesan. Salah satunya Kanti Rahayu, pemilik brand “Rahayu Laundry”.
Seperti yang dialami oleh Kanti Rahayu, pemilik Brand “Rahayu Laundry” yang berlokasi di Jalan Siliwangi Raya Kota Depok, kepada Harian Sederhana dirinya mengatakan meemulai usaha tersebut dari bawah.
“Saya mengawali membangun Laundry ini dari modal yang sangat kecil, dulu bahkan meminjam peralatannya dari kawan,” ucap Rahayu, Kamis (21/03).
Rahayu mengenang sekelumit kisah keterpurukannya ketika Ibu tiga anak ini, sempat menjadi korban penipuan kontraktor nakal. Dia dan suaminya mengambil sebuah rumah, seluruh pikiran dan tenaga difokuskan untuk rumah tersebut hingga akhirnya disegel.
“Kontraktor itu masuk bui, dan saya juga suami tidak bisa apa-apa sedangkan uang sudah habis untuk rumah itu,” bebernya.
Dalam keadaan morat – marit, Rahayu dan sang suami tidak mau menyerah pada nasib. Wanita berhijab itu mulai menapaki usaha kecil – kecilan seperti jual pulsa, sedangkan suaminya yang berprofesi sebagai teknisi AC mengusahakan untuk peminjaman modal.
“Banyak usaha yang dijalani hingga buka angkringan pakai gerobak dorong, jadi tiap sore itu saya dorong gerobak buka sampai malam. Kalau dibilang capek ya capek, tapi itu semua perjuangan hidup,” katanya.
Seiring berjalannya waktu, keadaan ekonomi kedua pasangan suami istri itu, semakin stabil. Hingga suatu ketika Rahayu bertemu dengan seorang rekan suaminya yang mengaku memiliki peralatan Loundry. Dengan sigap, Rahayu akhirnya mengikuti arahan suaminya hingga saat ini.
“Jadi, dulu Ibu Susi yang meminjamkan, peralatannya yaitu mesin cuci dua tabung. Saya jalani terus, hingga saat ini punya empat mesin cuci dan satu pengering,” jelasnya.
Anggota UMKM Pancoran Mas ini menegaskan, ada perbedaan antara laundry cucian miliknya dengan yang lain. Pakaian konsumen yang datang tidak disatukan di dalam satu mesin cuci.
“Jadi satu mesin cuci, mengerjakan satu pakaian konsumen. Tidak disatukan dengan konsumen lain. Per Kilogramnya Rp 7 ribu,” tegasnya.