Harian Sederhana, Depok – Kepala Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK), Nessi Annisa Handari mengutarakan rasa syukurnya karena Depok mampu mempertahankan penghargaan KLA kategori Nindya. Perolehan ini juga merupakan kado terindah untuk anak-anak di Kota Depok dalam perayaan Hari Anak Nasional 2019.
Dia mengatakan keberhasilan ini lantaran perangkat daerah sudah memiliki kepedulian terhadap pemenuhan hak anak dan itu sudah diaktuliasasikan di dalam penganggaran masing-masing perangkat daerah atau PD yang ada.
“Jadi ada peranan seluruh perangkat daerah di dalam mewujudkan Depok sebagai Kota Layak Anak. Kan bisa dilihat sudah mulai banyak taman-taman, ada juga Puskesmas Ramah Anak dan Sekolah Ramah Anak. Keterlibatan ini yang membuat kota ini berhasil mempertahankan predikat KLA Nindya,” tuturnya.
Nessi juga mengaku keterlibatan, sinergitas dan kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat, pengusaha maupun media massa juga cukup baik. Terutama media sekarang ini sudah ikut mensosialisasikan Kota Layak Anak.
“Kolaborasi dan sinergitas dari berbagai aspek ini yang membuat kita berhasil mempertahankan predikat tersebut. Dan prestasi ini merupakan kado istimewa sendiri untuk anak-anak di Kota Depok di Hari Anak Nasional 2019,” imbuhnya.
Dia juga mengaku kepala daerah atau dalam hal ini Wali Kota Depok memiliki peranan besar dalam mensukseskan Depok sebagai Kota Layak Anak. Seperti melahirkan kebijakan maupun program yang untuk mendukung pemenuhan hak anak di Kota Depok.
“Raihan ini menunjukkan adanya dukungan yang kuat dari Kepala Daerah dalam membuat Kebijakan, program, dan kegiatan yang mendukung pemenuhan hak anak, juga adanya sinergitas dan kolaborasi yang baik antara seluruh Perangkat Daerah, masyarakat, dunia usaha dan media. Penghargaan ini untuk anak-anak di Kota Depok dan kita semua,” paparnya.
Kedepan, dia mengaku DPAPMK sendiri akan melakukan beberapa program untuk mempertahankan KLA Nindya atau menjadi KLA Utama. Salah satunya dengan menguatkan peran kecamatan maupun kelurahan karena mereka yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Kecamatan dan kelurahan diharapkan kedepan bisa membuat kebijakan-kebijakan yang dapat membantu pemenuhan hak anak. Misalnya dengan kegiatan, program atau memanfaatkan sarana dan prasarana untuk kegiatan postif bagi anak-anak,” beber Nessi.
Pihaknya juga mendorong kecamatan dan kelurahan menjadikan warganya sebagai pelindung anak-anak di wilayahnya. “Jadi bila ada anak-anak yang tidak terlindungi maka mereka menjadi agen bagi kita juga untuk bisa menyelesaikan masalah dan ada hal-hal yang perlu dilaporkan bisa disampaikan ke kita,” imbuh Nessi.
Nessi mengatakan penghargaan ini adalah sebuah apresiasi, tapi yang terutama baginya adalah bagaimana membuat anak-anak merasa aman dan nyaman di Kota Depok. Untuk itu dia berharap para orang tua harus menganggap anak-anak di kota ini adalah buah hati mereka.
“Sehingga anak-anak yang berada di kota ini merasa terlindungi lantaran ada peran atau sosok orang tua di sekitar mereka. Untuk itu saya mengimbau kepada para orang tua harus menjadi orang tua bagi seluruh anak-anak di kota ini. Ketika semua orang tua sudah menganggap anak-anak orang lain sebagai buah hatinya, itulah baru namanya Kota Layak Anak. Jadi butuh peran dan kesadaran masyarakat menjadikan Depok Kota Layak Anak,” tandasnya.
(*)
