Kemudian dapat mengubah pandangan masyarakat bahwa anak punk itu menyeramkan dan cenderung kriminal.
“Ini yang kami ingin ubah mengenai stigma negatif anak punk. Kalau kita sudah bergaul dengan mereka kita bisa mendapatkan nilai positifnya dimana solidaritas mereka sangat kental dan bisa bertahan hidup dengan kondisi apapun itu. Ini yang seharusnya kita ambil pelajaran dari mereka,” paparnya.
Dia mengatakan, membiasakan membaca Al Quran pada anak-anak tersebut kata Wawan memang bukan hal mudah.
Sehingga harus dilakukan secara perlahan. Namun setidaknya anak-anak jalanan tersebut sudah memiliki niat dan kemauan untuk hijrah ke jalan yang lebih baik.
“Kami juga ada kerjasama dengan komunitas lain. Kami ada program hapus tato dengan syarat bayar dengan hapalan Surah Ar Rahman. Intinya kami ingin membawa mereka ke jalan lebih baik,” katanya.
Edo, salah satu anak punk yang ikut mengaji mengaku hidupnya kini lebih tenang dan nyaman setelah mengaji.
(*)