Harian Sederhana, Kukusan – Kumpulan Orang-Orang Depok (KOOD) ditantang untuk menyajikan karya-karya bernilai edukasi, seperti mendokumentasikan situs sejarah dan menelusuri asal-usul lahirnya nama-nama wilayah di Kota Depok.
Demikian dikatakan Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna saat kegiatan halal bi halal Kood di kediamannya di Gang Wali Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji baru-baru ini.
Dia mengatakan, sebagai organisasi yang memiliki kepedulian besar terhadap kearifan lokal Depok, KOOD ditantang untuk menyajikan karya-karya bernilai edukasi, seperti mendokumentasikan situs sejarah dan menelusuri asal-usul lahirnya nama-nama wilayah di Kota Depok.
Penelusuran sejarah tersebut dirangkum dalam bentuk buku, sebagai referensi bagi masyarakat yang ingin mengetahui secara detail keunikan sejarah di berbagai wilayah di Kota Depok.
“Setelah berhasil membikin kamus bahasa Depok, ayo KOOD bikin buku yang mengisahkan asal-usul nama wilayah, seperti Cinere, Pancoran Mas, Sukmajaya, Parung Bingung, Ratujaya, dan wilayah lainnya,”katanya.
Pasalnya, menurut Pradi, menulis buku sejarah itu sangat penting, lantaran minimnya sumber informasi dan referensi sejarah lokal Depok.
“Menulis buku sejarah harus memiliki sumber valid, agar informasi yang disampaikan tidak mengaburkan. Disini sepertinya banyak yang siap menjadi sumber pemberi informasi,” tuturnya.
Terlebih lagi, sambung orang dua di Pemkot Depok, di KOOD banyak tokoh dan para sepuh. Dari merekalah riwayat tentang Depok dikisahkan dan bisa dirangkum dalam suatu buku.