Harian Sederhana, Depok – Langkah Partai Golkar menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Depok menarik untuk disimak. Selepas sebelumnya intens berkomunikasi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), kini partai berlambang beringin ini melanjutkan komunikasi kepada lima partai politik atau parpol yang berada di luar parlemen.
Kelima partai tersebut adalah Partai Perindo, Berkarya, PBB, Nasdem, dan PKPI yang tergabung dalam Koalisi Partai Non Parlemen (KPNP). Petinggi lima partai tersebut menyambangi Kantor DPD Golkar Depok di di Jalan Boulevard, Grand Depok City, Kecamatan Sukmajaya pada Kamis (20/02).
Ketua DPD Partai Perindo, Anwar Nurdin menuturkan gabungan partai yang menamakan diri KPNP ini melakukan silaturahmi dalam upaya penjajakan dan membangun sinergi untuk sama-sama mewujudkan Kota Depok yang lebih baik.
“Kami memang partai non parlemen, tapi kami memiliki suara yang luar biasa yang bisa dimanfaatkan dan diarahkan kemana. Visi misi yang disampaikan oleh KPNP dan Golkar memiliki kesamaan, yaitu menjadikan Kota Depok yang lebih baik,” tuturnya selepas pertemuan tersebut.
Setelah penjajakan ini, katanya lagi, KPNP akan melakukan pertemuan lanjutan, sehingga terbangun kolaborasi yang solid menyongsong Pilkada Kota Depok. “Kami akan melakukan komunikasi lanjutan selepas pertemuan ini,” kata Anwar.
Sementara, Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok, Farabi El Fouz mengutarakan partainya menyambut kedatangan KPNP dengan tangan terbuka. Menurutnya, membangun sebuah kota harus dilakukan secara bersama, tidak bisa sendirian, sehingga harus dibangun komunikasi dengan partai lain, termasuk dengan partai-partai yang tidak memiliki kursi di parlemen.
“Suara KPNP jika digabungkan cukup besar, mencapai kisaran 90.000-an suara. Ini adalah tambahan energi. Banyak pemikiran besar yang disampaikan oleh partai non parlemen. Kedepannya tentu akan bicara kolaborasi,” ungkap Farabi
Farabi memaparkan dari pertemuan ini banyak kesamaan visi misi yang diusung, dinataranya dari sektor kesehatan, pendidikan, penataan kota, pengentasan pengangguran, mengatasi masalah kemacetan, hingga peningkatan kesejahteraan.
“Di bidang kesehatan misalnya membangun mendirikan RSUD. Kota Depok hingga saat ini baru punya satu RSUD. Selain itu, akses kesehatan Kota Depok harus lebih baik dan masyarakat Kota Depok yang tidak mampu digratiskan,” tuturnya.