Harian Sederhana – MUTU kesehatan masyarakat masih menjadi masalah yang sangat kompleks bagi pemerintah, stakeholder, tenaga medis dan masyarakat itu sendiri. Berbagai penyakit menjangkit dan menelan banyak korban jiwa, contohnya saja demam berdarah. Upaya pemerintah dalam menanggulangi masalah kesehatan merupakan tanggungjawab bersama, terutama peran serta masyarakat.
Demikian yang mengemuka dalam rapat koordinasi permasalahan kesehatan di Aula Gedung Harmoni Yasmin Center, Bogor Barat, kemarin. Dalam kegiatan tersebut, Dinas Kesehatan mengundang sejumlah pihak, yang dipandang bisa turut serta membantu mengajak dan menjadi penggerak penanggulangan masalah kesehatan. Salah satu komponen yang dilibatkan diantaranya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bogor.
Dinas Kesehatan Kota Bogor, Dr. Rubaeah mengatakan, faktor lingkungan hidup dan perilaku masyarakat merupakan indikator penyebab tingginya permasalahan kesehatan. Namun, untuk menurunkan angka masaah kesehatan itu, diakui tidak semudah membalikkan telapak tangan.
“Penanganan permasalahan kesehatan bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, namun kita semua. Lembaga legislatif, tenaga medis bahkan pihak swasta yang diharapkan dapat bersinergi dalam menanggulangi sekaligus menurunkan angka permasalahan kesehatan tersebut,” kata Rubaeah.
Berdasar data Dinkes Kota Bogor, permasalahan kesehatan yang terjadi di masyarakat yang cukup menonjol yakni stress, hipertensi, stroke, serta tuberculosis (TBC) dan demam berdarah. Sementara itu, angka kematian ibu dan anak, saat melahirkan, secara perlahan sudah dapat ditekan.
Analis Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dedeh Hardiati, beberapa indikator penyebab tingginya angka permasalahan kesehatan yang terjadi, 30 % nya adalah akibat perilaku sosial budaya, kemudian 40 % akibat faktor lingkungan dan 20 % berpengaruh karena pelayanan kesehatan serta 10 % terkait tindakan dan pengobatan.
Dikatakannya, dalam pencanangan program “Jawa Barat Juara Lahir Bathin” maka guna penanganan dan penanggulangan kesehatan, hal utama yang perlu dilakukan yakni dengan digulirkannya gerakan masyarakat sehat (Germas) yang harus melibatkan seluruh pihak termasuk masyarakat itu sendiri.
Hal tersebut, dibenarkan oleh Ir.Dina Agoes,S,M.Kes selaku Kasie Kemitraan Kesehatan pada Kementrian Kesehatan RI, yang menambahkan bahwa, guna memajukan masyarakat yang sehat, perlu dilakukan gerakan mencerdaskan masyarakat, menyehatkan dan mensejahterakan masyarakat.
Hal tersebut langsung ditanggapi positif oleh Asosiasi Perusahaan Indonesia (Apindo). Menurut Sukoco, selaku Ketua Apindo Kota Bogor, pihaknya akan segera berkoordinasi dan merumuskan kepada para anggota (perusahaan) agar program CSR nya selain disalurkan untuk fisik, juga akan disebarkan guna menunjang masalah kesehatan tersebut.