Imam juga mengatakan, program atau kegiatan yang bermasalah dan tercapai target tidak sesuai dengan perencanaan. Kegiatan ini banyak terdapat di Dinas Sumber Daya Air yang mana semua proyek Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bermasalah alias rapot merah.
“Yaitu penataan dan revitalisasi Kali Malang, Kota Bekasi realiasinya hanya 18,15 persen. Selain itu, penataan dan revitalisasi Situ Ciburuy (Kabupaten Bandung Barat) realisasi hanya 11,71 persen. Sedangkan penataan Situ Rawa Kalong realiasi hanya 18,21 persen serta penataan Waduk Darma Kabupaten Kuningan realisasi hanya 16,72 persen. Bukan itu saja, ada beberapa proyek di dinas tersebut realiasinya rendah,” papar Imam.
Untuk di Dinas Lingkungan Hidup, sambung Imam, yang menjadi catatan berat yakni permasalahan persampahan baik TPPAS Regional Nambo, TPPAS Legok Nangka dan TPK Sari Mukti.
“Catatan bagi Dinas Perumahan dan Pemukiman, kegiatan yang menjadi catatan bermasalah tahun 2019 di dinas ini adalah proyek Creativ Center dan alun-alun kota yang merupakan kewenangan kabupaten/kota tetapi dikerjakan oleh provinsi baik langsung ataupun bagian DED-nya. Kenapa kok mengerjakan yang bukan ranahnya,” kata Imam.
Berdasarkan hasil laporan baik dari indikator capaian kinerja, realisasi anggaran, dan kegiatan yang tidak mencapai target kinerja Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 2019 ini banyak merahnya terutama di bidang pembangunan dan infrastruktur.
“Dan ini terjadi pada proyek-proyek strategis Provinsi Jawa Barat. Adapun dinas yang memberikan andil buruknya kinerja Gubernur terjadi pada tiga dinas. Yaitu Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perumahan dan Permukiman serta Dinas Sumber Daya Air,” katanya.