Metro Depok – Jelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018 yang akan berlangsung pada 27 Juni mendatang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok sudah mendistribusikan logistik ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se-Kota Depok.
Ketua Divisi Umum, Keuangan, dan Logistik KPU Kota Depok Nana Shobarna menuturkan pihaknya sudah mendistribusikan logistik pemilihan ke PPK se-Kota Depok. Logistik yang didistribusikan antara lain kotak suara, surat suara, tinta, dan beberapa perlengkapan lainnya yang akan digunakan pada pemilihan nanti.
“Pendistribusian logistik sampai H-3 Pilgub Jabar 2018 sudah sampai ke PPK se-Kota Depok. Saat ini para petugas PPK dan PPS di wilayah masing-masing tengah melakukan pengecekan dan pengepakan logistik pemilihan. Jadi seluruh logistik yang ada di gudang KPU sudah ada di 11 kecamatan. Nantinya pada 25 Juni 2018 akan dikirimkan ke PPS dan pada 26 Juni dilanjutkan dari PPS akan didistribusikan ke KPPS,” tuturnya ketika dihubungi Metro Depok, Minggu (24/06).
Dia memaparkan logistik yang dikirimkan, yakni 1.186.000 surat suara, 6.604 bilik suara yang akan diberikan ke 3.302 TPS yang tersebar di Kota Depok, sampul, segel, hologram, alat coblos, form C, dan kelengkapan TPS lainnya.
“Jumlah surat suara tersebut sudah termasuk surat suara cadangan berjumlah 30.523 surat suara atau dengan persentase 2,5 persen,” katanya.
Nana mengakui adanya kendala dalam pendistribusian logistik ke Kecamatan Limo lantaran ruas jalan menuju lokasi ditutup dengan pagar drum beton. Namun, pihak PPK Kecamatan Limo mampu mengatasi pemasalahan tersebut dengan menggunakan motor gerobak sampah roda tiga untuk distribusi logistik Pemilu.
“Adanya penutupan akses jalan tersebut membuat kita sudah mengantisipasinya saat distribusi logistik harus diantar ke sana,” paparnya.
Untuk proses pendistribusian, lanjutnya, logistik dibawa dari armada truk yang kemudian didrop di depan pagar drum beton yang menutup akses jalan ke Kantor Kecamatan Limo. Kemudian dipindahkan ke motor gerobak sampah dan berjalan mulus tanpa hambatan.
“Ini artinya PPK Limo berhasil mengatasi kendala penutupan akses jalan, dalam distribusi logistik ini. Meskipun memang pendistribusian menjadi menghabiskan tenaga ekstra,” katanya.
Sampai H-3 ini, pihaknya juga tengah melakukan uji coba penggunaan aplikasi Aplikasi Sistem Penghitungan (Situng). Keunggulan Situng diantaranya mampu mendeteksi kesalahan penghitungan pada formulir C-KWK dan C1-KWK. Jika ternyata ada yang salah hitung, kata dia, aplikasi ini akan mendeteksi secara otomatis.
“Situng sendiri merupakan aplikasi yang digunakan untuk memastikan transparansi penyelenggaraan pemilu ataupun pilkada sehingga dapat dijalankan dengan baik. Selain itu, Situng juga mendorong partisipasi masyarakat dalam mengawal hasil pilkada kepada masyarakat,” tandasnya. (WS/MD/JPG)
