Harian Sederhana – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiagakan satu unit helikopter di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor lantaran sebagian wilayah tersebut terisolir paska bencana banjir bandang dan longsor pada Rabu, 1 Januari 2020.
Bencana alam tersebut mengakibatkan sebagian wilayah Sukajaya terisolir lantaran sejumlah akses jalan darat terputus. Hal tersebut diungkapkan Kepala BNPB, Doni Monardo selepas meninjau lokasi bencana di Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Minggu (05/01).
“Helikopter akan diperbantukan untuk melakukan upaya pendorongan logistik, dan juga mungkin evakuasi warga yang sakit dan terisolir,” tuturnya kepada wartawan.
Menurutnya, tidak semua akses darat terputus di Kecamatan Sukajaya, hanya saja jika ditempuh menggunakan kendaraan roda dua maupun empat akan membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Saya dengar dari Pak Danrem dan Pak Wakil Bupati Bogor butuh waktu cukup lama untuk menuju kemari dengan jalan darat,” kata Doni.
Meski begitu, ia tetap mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada. Pasalnya, berdasarkan laporan cuaca yang ia terima dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa hujan masih akan terus terjadi hingga bulan Februari.
“Oleh karenanya seluruh perangkat pemerintah di daerah baik kabupaten kota sampai tingkat desa, bahkan RT dan RW, harus betul-betul memahami dulu potensi ancaman ke depan,” ujar Doni.
Doni meminta masyarakat sementara tidak dulu tinggal di rumah yang di bawah ketinggian. Karena hal itu dianggapnya berisiko tinggi terkena longsor maupun banjir susulan.
“Tadi sudah disampaikan Pak Wakil Bupati, tidak boleh lagi ada yang berada di rumah, itu satu langkah yang sangat tepat, untuk menghindari jatuhnya korban berikutnya. Kenapa demikian, karena kelihatannya rumah-rumah yang ada di kemiringan lebih dari 30 derajat itu sangat berisiko untuk longsor, atau bahkan terimbun longsoran,” paparnya.
Masih ditempat yang sama, Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan menyebut jajarannya melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) akan menghitung berapa ruas jalan dan jembatan yang rusak di kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten itu.
“Saat ini kami fokus untuk mengevakuasi korban bencana alam banjir bandang dan longsor dan membuka ruas jalan yang terputus baru setelah itu kami menghitung berapa ruas jalan dan jembatan yang rusak,” tandas Iwan.