Harian Sederhana, Bogor – Memasuki Ramadhan 1.440 H, didampingi Satuan Tugas (Satgas) Pangan, Wali Kota Bogor Bima Arya melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga dan ketersedian sembako di Pasar Baru Bogor. Terpantau, sejumlah komoditi mengalami kenaikan harga.
Turut mendampingi dalam kegiatan tersebut, Direktur PD Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor Muzakkir, Kepala Disperindag Ganjar Gunawan, Kabag Administrasi Ekonomi dan Kerjasama Tyas Ajeng, Kabid Peternakan Dudi Fitri Susandi dan Satgas Pangan Satreskrim Polresta Bogor Kota.
Dalam sidaknya, Bima bersama rombongan berkeliling mengecek dan berdialog dengan sejumlah pedagang mengenai harga, stok, distribusi dan kenaikan harga.
Para pedagang yang diajak berdialog mulai pedagang bawang putih, ikan asin, daging sapi, ayam potong, beras dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya.
“Hari ini kami berkeliling untuk memastikan harga dan stoknya. Jadi kita lihat apakah ada persoalan dalam produksinya ataupun distribusinya,” kata Bima.
Bima mengaku setelah berkeliling ada beberapa komoditas yang harganya sudah sedikit mengalami kenaikan seperti bawang putih, daging sapi dan beberapa komoditas lainnya. Namun secara keseluruhan, dia memastikan stok masih terjaga dan belum ada indikasi produksi bermasalah.
“Kalau sekarang ada kenaikan 3.000-5.000 ini dikarenakan awal puasa atau tradisi Munggah. Namun secara umum stok komoditas masih aman dan terkendali,” jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor Ganjar Gunawan mengungkapkan, ketersediaan dan pasokan menjelang Ramadhan masih terkendali.
“Untuk ketersediaan dan pasokan jelang ramadhan hingga nanti jelang Idul Fitri Insya Allah aman, khususnya beras. Secara keseluruhan kenaikan harga bahan pokok di Kota Bogor masih dalam tahap normal,” kata Ganjar.
Diakui Ganjar, ningga saat ini harga sembako cenderung stabil, meski ada sebagian komoditi yang naik namu masih dalam batas normal. Misalnya pada bawang merah dan bawang putih.
Ia menambahkan, berdasarkan penelusuran dan pengecekan ke pasar TU Kota Bogor sebulan jelang ramadhan, kenaikan harga bawang merah disebabkan adanya penyusutan panen akibat cuaca, yang awalnya menghasilkan 15 ton sekali panen turun menjadi 5 ton.
Untuk bawang putih, gejolaknya terjadi tidak hanya di Kota Bogor tapi seluruh Indonesia. Kebijakan pemerintah pusat belum mengizinkan impor bawang putih, juga menjadi salah satu penyebabnya.
Masih kata dia, pengawasan ketersediaan dan pasokan tidak hanya pada bahan sembako, tetapi juga pada ketersediaan gas 3 kg yang menjadi perhatian.