Harian Sederhana, Cibinong – Jumlah pengemis dan pengamen bertambah dari hari biasa di Kabupaten Bogor. Serbuan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) seperti sudah menjadi tradisi setiap kali memasuki Bulan Ramadhan di Bumi Tegar Beriman.
“Terjadi peningkatan jumlah PMKS di beberapa titik seperti di Perempatan Kantor PDAM, Cibinong City Mall, Perempatan Jalan Alternatif Sentul dan seputaran Ciawi, Gadog dan Puncak,” kata Dian Mulyadiansyah, Kepala Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial Kabupaten Bogor, Senin (13/5/2019) kemarin.
Data dari Dinas Sosial, jumlah pengemis pada bulan Mei ini sudah mencapai 148 orang. Meningkat 103 orang dari bulan sebelumnya. Mereka terdata berada di kawasan Cibinong raya sampai wilayah Puncak Cisarua. Begitupula data pengamen dari sebelumnya 45 orang menjadi 127 orang.
“Dari hasil penertiban dinas sosial, ada beberapa pengamen dan pengemis yang kami bina langsung,” kata dia. “Ada juga yang dikembalikan ke daerah asal masing masing. Kebanyakan dari Kabupaten Cianjur dan Sukabumi,” kata Dian.
Dian menambahkan, peningkatan PMKS berbanding lurus dengan peningkatan jumlah pusat-pusat perbelanjaan di Bogor yang menjadi target mereka mencari rezeki. Serbuan mereka tak hanya di Kabupaten Bogor, tapi juga pusat-pusat kota.
Dinas Sosial menggandeng satuan polisi pamong praja untuk lebih mengawasi PMKS di Kabupaten Bogor. Tujuannya supaya mereka melakukan pendekatan dan pencegahan agar PMKS tak menjamur sehingga menambah permasalahan sosial.
Pemerintah Kabupaten Bogor sebetulnya membuat peraturan yang melarang warga memberi uang kepada para PMKS di jalanan. Aturan itu tertuang dalam Peraturan Daerah Kesejahteraan Sosial.
“Budaya masyarakat kita tidak bisa lepas dari rasa ingin berbagi dengan mereka (PMKS), apalagi di bulan puasa orang-orang berlomba membagi rezekinya agar bisa melipat gandakan pahala,” kata Dian.
Dian menyarankan kepada mereka yang hendak memberi bantuan uang secara nyaman supaya melalui lembaga-lembaga infak dan zakat yang telah disediakan oleh dinas sosial. Dengan kebiasaan semacam itu, justru bantuan akan tepat sasaran terutama untuk anak-anak dan kaum duafa.
(*)