Menu

Mode Gelap
Perjuangan Nanu Membangun Bisnis Advertising Mulai Bisnis WO dari Nol, Kini Teh Yani Kantongi Omset Ratusan Juta Per Bulan

Bogor

Mau Jadi Kepala Dinas di Kota Bogor? Ini Syaratnya..

badge-check


					Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. (FOTO : muslimobsession) Perbesar

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. (FOTO : muslimobsession)

Harian Sederhana, Bogor – Wali Kota Bogor Bima Arya memberi syarat tersendiri bagi para kepala dinas, baik yang sedang atau baru akan menjabat di Kota Bogor. Apa syaratnya?

Dalam diskusi nasional bertajuk ‘Indonesia 2045 Berdaulat, Maju, dan Berpengaruh pada Tataran Global’ yang digelar di Gedung Merdeka Bandung, beberapa waktu lalu, Bima Arya meminta kepala dinas untuk bisa bergaul dan berkolaborasi dengan para pelaku startup.

Dalam kesempatan itu, Bima mengajak para generasi milenial untuk menyiapkan diri menghadapi era revolusi industri 4.0 dan meminta para kepala dinas untuk bergaul dengan para pelaku startup.

Politisi PAN itu berpendapat, bahwa generasi milenial perlu bersiap menuju Indonesia Emas pada 2045. Di antaranya, anak muda dan pemimpin saat ini harus bisa membaca tanda-tanda zaman. Salah satunya, mampu menyesuaikan dengan perkembangan termasuk menghadapi era 4.0.

Untuk menyongsong 2045, generasi hari ini mesti menyiapkan masa depan dengan fokus pada aspek-aspek peluang. Harus bisa membaca Indonesia ini akan bergerak ke mana, kondisi global kecenderungannya apa, lalu apa yang mesti dipersiapkan.

“Hari ini kita melihat dunia digital, industri kreatif 4.0, itu tengah menjadi perbincangan hangat. Anak muda harus membaca itu kemudian menerjemahkan itu menjadi peluang,” jelasnya.

Tidak hanya kepada generasi milenial, Bima Arya juga berpesan kepada jajaran kepala dinasnya untuk lebih paham teknologi. Karena sekarang ini eranya kolaborasi.

“Saya minta kepala dinas gaul, berkolaborasi dengan startup, 4.0 seperti apa. Kalau tak bisa membaca tanda-tanda zaman, bisa balik lagi ke zaman dinosaurus,” ujarnya.

Di era seperti saat ini, lanjut Bima, diperlukan peran pemimpin yang visioner yang memiliki mimpi melampaui zamannya. Sejarah bangsa ini ditentukan oleh kapasitas kepemimpinan. Karena banyak sosok pemimpin Indonesia yang inspiratif bukan saja di pemerintahan tetapi juga di sektor corporate komunitas dan lain sebagainya.

“Mereka memiliki gagasan yang inovatif dan kreatif, dan yang paling penting adalah jiwanya kolaboratif. Jadi, bagi saya tidak ada yang bisa dikerjakan sendiri. Semuanya harus berkolaborasi, baik dengan komunitas, media, akademisi, swasta dan elemen lain,” bebernya.

Dalam diskusi nasional yang digagas Ikatan Alumni Hubungan Internasional HI Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung itu juga turut menghadirkan Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, CEO Standard Chartered Bank Rino Donoseputro, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, serta Ketua Umum Kadin Pusat Rosan Roeslani. (*)

 

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Angka Kehamilan di Bogor Tinggi Saat Pandemi Covid-19

4 Juni 2020 - 02:56 WIB

Beras Bansos di Gunung Putri Kurang Berkualitas

3 Juni 2020 - 22:40 WIB

Jalur Puncak Berlapis Sekat TNI, Polisi dan Dishub

3 Juni 2020 - 22:34 WIB

Empat Ribuan Calon Jemaah Haji Batal Berangkat

3 Juni 2020 - 22:28 WIB

Pasien Covid-19 Asal Ciseeng Akhirnya Dirawat di RSUD

3 Juni 2020 - 22:25 WIB

Trending di Bogor