Harian Sederhana, Depok – Membludaknya antrean Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di sejumlah SMA Kota Depok menjadi pelajaran berharga bagi pihak sekolah agar tidak terulang lagi. PPDB tersebut bisa disiasati pihak sekolah dengan melakukan sosialisasi secara gencar ke masing-masing SMP Negeri dan swasta agar para orang tua calon siswa mengetahui alur PPDB tersebut.
Pasalnya pihak penyelenggara PPDB mengklaim bahwa orang tua belum mengetahui alur pendaftaran yang mengakibatkan terjadinya antrean. Terlebih beredar kabar bahwa orang tua siswa terpancing dengan informasi yang tidak benar sehingga terjadi miss communication.
Ketua PPDB SMAN 1 Depok, Subejo mengatakan, membludaknya antrean di SMAN 1 pada Senin (17/6/2019) lantaran banyak orangtua yang tak mengetahui tata alur pendaftaran.
“Ini di luar dugaan membludaknya. Ini dikarenakan ada yang menginfokan zonasi itu siapa yang datang cepat dia yang diterima padahal keterima tidaknya dilihat dari jarak rumah ke sekolah,” ujarnya, Subejo kepada awak media pada, Selasa (18/6/2019).
Ia bercerita, awal pendaftaran PPDB SMA ini sudah didatangi ratusan orang dari pukul 02.00 WIB untuk mengambil nomor antrean. “Mereka datang pagi banget untuk membuat nomor antreannya sendiri bahkan ada yang nitip antrean,” ucapnya.
Dikatakannya, jumlah pendaftar yang membludak pada Senin lalu juga menjadi kendala bagi panitia. Sebab panitia PPDB SMAN 1 Depok pun terbatas.
“Harusnya satu orang bisa melayani 10 hingga 11 menit per satu orang, seandainya ada 500 pendaftar yang datang hari ini tidak mungkin diterima semua,” ujarnya.
Pada pukul 13.00 WIB pendaftar tercatat 250 orang. Padahal hari ini pendaftar dibatasi untuk 300 orang sampai jam 15.00 WIB. Padahal jumlah kuota untuk zonasi murni 55 persen, 20 persen penerimaan Siswa Kurang Mampu, 15 persen zonasi kombinasi (NEM dan zonasi) 5 pesen prestasi dan 5 persen merupakan perpindahan dari kota lain.
Ia berharap, orangtua yang belum memverifikasi bisa datang kembali keesokan harinya selama pendaftaran masih dibuka.
“Yang belum antrean hari ini (kemarin) bisa besok lagi dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB. Tidak ada itu nomor antre, semua datang langsung mengante di pos satpam,” ucapnya.
Di SMK Negeri 2 Depok di Sawangan jauh lebih tertib, karena pihak sekolah membatasi nomor antrean untuk 200 orang per hari hingga PPDB berakhir, Selain itu, tempat pendaftaran terbagi di sejumlah ruang sesuai juruan, sehingga orang tua calon siswa bisa memilah ruang PPDB yang sudah disiapkan.
“Kami membuat PPDB diatur sedemikian rupa agar orang tua calon siswa tidak berdesakan, dan Alhamdulillah PPDB berjalan lancar,” kata Tatang Komarudin, Kepala SMK Negeri 2 Depok ditemui terpisah pada Selasa (18/6).
Diakuinya animo masyarakat mendaptarkan anaknya ke SMK Negeri 2 Depok begitu tinggi dari tahun sebelumnya, namun kapasitas calon siswa yang masuk dibatasi sebanyak 468 sesuai jumlah rombongan belajar.
(*)