Harian Sederhana – Beragam cara unik dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat di Pemilu 2019. Seperti yang dilakukan Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 20, RT03/07 Kampung Bojong Neros, Kelurahan Curug, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
Seluruh petugas KPPS di TPS itu mengenakan seragam Sekolah Dasar (SD). Para KPPS terlihat menggemaskan mengenakan seragam tersebut. Alasan penggunaan seragam ini ingin menarik antusias masyarakat ke TPS.
“Setiap tahun minat datang orang ke TPS menurun. Seperti Pilkada 2018 saja partisipasi masyarakat hanya 67 persen. Itulah alasan kami membuat terobosan ini tujuannya agar ya ada peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemilu kali ini,” tutur Iskandar yang merupakan Ketua KPPS TPS 20 kepada Harian Sederhana, Kamis (18/04).
Iskandar menuturkan, konsep ini sudah direncanakan dari sebulan sebelum hari pemilu. Hasil dari diskusi dengan seluruh panitia, disepakati untuk menggunakan seragam SD. Ide ini juga pastinya berbeda dari yang ada di wilayah sekitar.
“Dari semua panitia ini yang mayoritas bapak-bapak, belum pernah ada yang menjadi panitia di TPS. Sebelumnya hanya jadi pemilih. Mungkin dari situ mereka terpikirkan memakai seragam SD karena merasa pemula, jadi kalo ada salah-salah dikit mohon dimaklumi,” tutur pria yang menjabat sebagai Ketua RT 03/07 tersebut.
Soal dari mana seragam SD itu didapat, Iskandar mengungkapkan seragam merah putih itu didapat dari hasil upah yang diperoleh panitia selama menjadi anggota KPPS. Setengah honor dari total sembilan panitia dibelikan seragam SD.
“Karena animo petugas KPPS ini besar untuk menyukseskan pemilu, mereka rela menyisihkan setengah dari BOP atau honor untuk beli seragam SD. Yang penting bisa menarik masyarakat untuk ke TPS,” kata Iskandar.
Iskandar menyimpulkan, panitia ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa pemilu itu menyenangkan dan tidak selalu membuat suasana tegang serta bisa melewatinya dengan santai.
“Inikan pesta demokrasi. Namanya pesta yang harus dibawa gembira saja,” tandasnya.