Harian Sederhana – Seribu peserta mengikuti seminar e-Smart IKM dengan tema “IKM Go Digital” yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia di IPB International Convention Centre (IICC) Botani Square, Kota Bogor, Kamis (21/3).
Kegiatan itu, tidak hanya diikuti para pelaku IKM dari Kota Bogor, tetapi juga banyak yang berasal dari wilayah Jabodetabek serta daerah lainnya di Jawa Barat, seperti Cianjur dan Sukabumi.
Para peserta diajak berkolaborasi dengan 17 pelaku usaha dan teknologi seperti marketplace besar di Indonesia, logistik, perbankan, financial technology dan information technology yang dikemas dalam konsep pameran, talkshow dan workshop.
Saat ini, dunia telah memasuki era digital economy, di mana model bisnis yang banyak dijalankan adalah berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Untuk itu Kementerian Perindustrian gencar mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dalam negeri agar segera memanfaatkan teknologi digital sehingga mampu berdaya saing global.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan, langkah strategis ini sesuai dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0.
“Upaya pengembangan IKM melalui pemanfaatan teknologi digital ini untuk memacu IKM nasional berperan pada penerapan revolusi industri 4.0. Kedepannya, investasi bisnis akan cenderung mengarah kepada aktivitas usaha dengan platform yang kita kenal dengan istilah industri 4.0,” katanya.
Airlangga meyakini, penggunaan teknologi era revolusi industri 4.0 akan mampu mendongkrak produktivitas industri manufaktur secara efisien, termasuk sektor IKM. Bahkan, produk-produk yang dihasilkan bakal lebih kompetitif dan inovatif.
Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan, sepanjang tahun 2017, pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa atau setara dengan 54,68 persen dari jumlah penduduk yang mencapai 262 juta orang.