Harian Sederhana, Kukusan – Warga Kota Depok penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Salah satunya Aisyah Astuti, salah satu warga Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji.
Dirinya bersyukur mendapatkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang juga berfungsi sebagai kartu ATM. Aisyah merupakan salah satu warga yang menerima bantuan PKH. “Bersyukur banget, program ini sangat membantu kehidupan keluarga saya,” ucapnya saat ditemui di Kantor Kelurahan Kukusan pada Senin (15/4/2019).
Dia mengakui, penghasilannya sebagai pengasuh anak belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Penghasilan saya Rp 2.000.000 per bulan menjadi pengasuh anak, sehingga belum mencukupi kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Sementara itu, warga lainnya, Lina mengaku sudah empat tahun menerima bantuan bantuan sosial nontunai PKH. Warga Kelapa Dua itu mengaku terbantu dengan program pemerintah.
“Saya punya anak balita mendapat uang (bantuan) Rp 2,4 juta, dalam setahun bisa diambil tiga kali. Saya pakai buat beli susu,” ucapnya.
Sementara itu, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita dalam kegiatan di Cibubur pada Senin (15/4) menambahkan sebesar 93,2 persen Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) menyatakan puas terhadap program bansos yang bertujuan menekan angka kemiskinan di Indonesia.
Ia menjelaskan berdasarkan survei independen MicroSave Consulting Indonesia dalam kerangka kerjasama antara Kementerian Sosial RI dan Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF) menunjukkan 93 persen puas terhadap keteraturan penerimaan dana bansos PKH ke dalam rekening, 92 persen puas terhadap respon Contact Center PKH dalam menanggapai aduan, 94 persen puas terhadap pendampingan oleh Pendamping PKH, 93 persen puas terhadap kemudahan menjangkau lokasi pencairan bansos, dan 94 persen menyatakan puas terhadap kemudahan bertransaksi di lokasi pencairan bansos.
Sebanyak 86 persen KPM mengetahui bahwa bansos ini merupakan program prioritas pemerintah pusat. Mereka juga dapat menjelaskan dengan baik pemanfaatan bantuan sosial sebagaimana yang disyaratkan pemerintah.
Hal ini tampak pada hasil survei dimana sebanyak 74 persen responden menggunakan dana bansos PKH untuk pembelian peralatan sekolah, 67 persen untuk biaya sekolah, 58 persen untuk biaya trasportasi ke sekolah, 54 persen untuk membeli makanan tambahan, 42 persen biaya ekstrakulikuler sekolah, dan 33 persen untuk biaya masuk sekolah di tahun ajaran baru.