Harian Sederhana – Kakek sebatangkara, yang kesehariannya menjadi marbot masjid di Kampung Cicadashilir, Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi terpaksa tinggal di rumah tidak layak huni berukuran pos ronda.
Bahkan Abah Kosih sapaan akrabnya, tinggal di tempat yang boleh disebut ‘Gubuk Derita’ sudah sejak lama di rumah berdinding bilik itu berukuran 2×2 meter tersebut terbuat dari bilik lapuk. Diperparah bila turun hujan, selalu bocor didalam ruangan rumah yang berisi tumpukan pakaian milik bah Kosin sering kebasahan.
Apalagi Rumah yang berdiri di atas lahan orang lain itu, berbentuk persegi dengan beratap genting yang sudah lapuk pula.
Abah Kosih mengaku, tinggal di rumah tersebut sekitar 4 tahun. Dirinya tinggal di tempat tersebut lantaran sudah tak memiliki rumah. “Sudah lama tinggal di sini. Ini pun ada yang nawari untuk tinggal di sini,” Aku abah Kosin saat ditemui di rumah seperti pos ronda tersebut, Minggu (13/1).
Dia mengaku tinggal seorang diri di tempat tersebut. Sebab istrinya sudah meninggal dan anak yang tinggal satu-satunya berada di Jawa Timur dsn sudah lama tak pulang. “Saya di sini seorang diri. Sebab sudah tak ada siapa-siapa,” ucapnya.
Dirinya mengaku tak memiliki pekerjaan tetap. Setiap hari rutinitasnya ialah membersihkan masjid yang berjarak sekitar 500 meter dsri rumahnya. Kebutuhannya sehari hari mengandallkan uluran tangan dari masyarakat sekitar. “Saya sering di masjid, kalau udah sepuh mah ingin lebih banyak ibadah. Ditambah tidak punya kerjaan. Kalau makan Alhamdulillah ada yang bantu,” ungkapnya.
Lurah Cikundul Agus Heryanto mengatakan, pemerintah akan mencarikan lahan untuk dibangun rumah laik bagi Abah Kosih. Baik itu memastikan penggunaan lahan yang ada atas izin pemiliknya ataupun menggunakan tanah yang sudah sukarelawa menyediakan selama Abah Kosih masih hidup.
“Kita akan memastikan dulu dengan pemilik lahan ini. Sebab tanah ini bukan milik Abah Kosih. Kalaupun tidak, ada sukarela yang menyediakan lahannya bagi Abah Kosih selama hidupnya. Lokasinya juga tidak jauh,” terangnya.
Selama ini, menurutnya, Pemerintah telah berupaya membantu Abah Kosih. Baik bantuan nontunai, raskin, bantuan bagi lansia, dan dari Baznas. “Rutilahu pun sudah diupayakan di 2018 lalu. Namun rumahnya berada di lahan milik orang lain, sehingga tidak bisa dibangunkan. Namun ke depan, kita akan tumbuhkan kembali gotongroyong di masyarakat,” tandasnya. (M.Satiri)