Harian Sederhana, Depok –Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengungkap hasil pengamatan terhadap seluruh masyarakat yang terdampak virus corona. Hal itu disampaikan saat konferensi pers yang berlangsung pada Jumat, 6 Maret 2020.
Idris menjelaskan hingga saat ini, untuk keseluruhan Orang Dalam Pemantauan (ODP) dinyatakan sehat. Beberapa diantaranya masih menunggu hasil laboratorium.
Orang nomor satu di Kota Depok ini juga menyebutkan untuk pengawasan di sekitar perumahan dua WNI yang dinyatakan positif corona telah dilakukan pengambilan sample swap. Mereka adalah pembantu rumah tangga yaitu tukang kebun dan empat orang tetangga.
“Pertama ODP dari tukang kebun, awalnya diisolasi di RSUD kemudian dirujuk ke RSPI dan ternyata negatif semua (dari infeksi virus corona), akhirnya diperbolehkan pulang. Tetapi, tetap dalam pengawasan puskesmas,” tutur Idris kepada wartawan.
Idris melanjutkan, untuk empat orang tetangga pasien kasus 1 dan kasus 2 yang dinyatakan positif corona, masih menunggu hasil swap. Mereka harus menjalani proses pemeriksaan, karena sempat datang dan menjenguk.
“Untuk tetangganya, masih di rumah mereka tidak diisolasi maupun karantina karena kondisi mereka juga sehat sampai sekarang. Hasil laboratoriumnya baru keluar, hari ini tentunya kalau hasil swap ada kecurigaan (corona) tentu warga lainnya (di perumahan) harus dilakukan swap secara kuota,” bebernya.
Selain itu kata dia, sejumlah hewan peliharaan yang berada di rumah pasien kasus 1 dan kasus 2 juga telah dilakukan pemeriksaan seperti kelinci dan dua ekor anjing.
“Kelinci dalam kondisi sehat, anjing ada dua di rumah itu. Satu dinyatakan positif sedangkan satunya mati karena ketika tidak ada orang di rumah ternyata terjepit di pintu kamar. Sample darahnya sudah diambil dan sedang diperiksa di laboratorium Bogor. Karena memang untuk hewan penelitiannya disana,” katanya.
Ketika ditanya mengenai nasib 76 perawat Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok yang sempat dirumahkan setelah menangani pasien positif corona, Idris menegaskan belum mengetahui secara pasti kondisinya.
Namun diakui Idris proses pengambilan sample swap secara berkala telah dilakukan sejak tanggal 3 Maret 2020 lalu. Awalnya diketahui 71 perawat kemudian ada penambahan menjadi 76.
“Mereka menjalani proses swap berkala mulai dari 3 Maret 2020 sejumlah 16 orang, kemudian 4 Maret berjumlah 43 orang, lalu 5 Maret ada 27 orang total jadi 76. Hasilnya kita belum tahu dan masih dalam pantauan Puskesmas,” ujarnya.
Idris belum bisa berkomentar terkait kapan hasil swap puluhan perawat keluar, ia juga enggan berkomentar lebih jauh.
“Saya enggak kompeten menjawab ini, biasanya kalau ada hasil tertulis langsung dari Litbang. Jadi saya belum tahu apakah mereka sudah beraktivitas atau belum,” kata Idris.
Selanjutnya, satu warga Depok terduga Covid-19 juga dirujuk oleh RSUD Sawangan ke RSPI Sulianti Saroso, Selasa (3/3/2020) pukul 11.30 WIB. Setelah diperiksa dan diambil sampel, pria berinisial B (26) ini diperbolehkan pulang oleh RSPI Sulianti Saroso, pada pukul 16.00 WIB. Dia diketahui bekerja di Tiongkok dan baru kembali dari sana sebulan lalu.
“Saat ini dia diisolasi rumah dan saat ini statusnya pasien dalam pemantauan (PDP) karena yang bersangkutan sakit paru-paru (TBC). Dia KTP-nya Kemayoran, Jakarta. Tinggalnya di Kecamatan Cipayung, Depok makanya dia periksa ke RSUD Depok,” tutur Idris.
Pria ini, dipebolehkan pulang namun tetap dalam pemantauan Puskesmas. “Hasil lab juga belum turun,” tandasnya. (*)