Seperti diberitakan sebelumnya, lima kawasan di daerah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) resmi menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Seperti diketahui, PSBB ini diterapkan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona atau Covid-19.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun meninjau pelaksanaan langsung pelaksanaan hari pertama PSBB di Kota Bogor, Kota Depok, dan Kota Bekasi. Alhasil, dirinya masih mendapati masyarakat yang belum mentaati aturan seperti mengenakan masker saat berkendara, baik dengan sepeda motor maupun mobil.
Untuk di Kota Bogor sendiri, pihak kepolisian telah mendirikan pos-pos penjagaan untuk memeriksa warga yang mana masih berkegiatan di jalan. Bagi yang melanggar sendiri akan menerima surat teguran dari pihak kepolisian.
“Untuk mereka yang melanggar aturan, yaitu mereka yang tujuannya tidak jelas, bukan kelompok yang termasuk di delapan profesi zona pengecualian PSBB, seperti logistik, pangan, kesehatan, itu nanti akan diberi surat peringatan yang disebut blangko teguran, seperti surat tilang,” tuturnya kepada wartawan.
Orang nomor satu di Jawa Barat mengatakan dengan resminya penerapan PSBB ini maka sudah dapat dilaksanakan dengan baik.
“Ujung-ujungnya ada sanksi sesuai aturan. Ada kurungan badan, ada tipiring (tindak pidana ringan), denda, tapi itu di akhir. Di awal-awal kita beri surat teguran,” ujarnya.
Terkait pelaksanaan PSBB di Kota Bogor, Emil menilai pelaksanaan pembatasan sosial berjalan baik. Hal itu, kata dia, terlihat dari penurunan jumlah kendaraan yang masuk Kota Bogor via pintu Tol Jagorawi.
“Laporan dari Jasa Marga, intensitas kendaraan yang melewati pintu masuk tol Jagorawi itu sudah turun hampir 50%. Jadi sementara tujuan PSBB terlihat ada hasilnya di pagi ini,” kata Emil.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim menuturkan bahwa pelaksanaan PSBB harus disertai kedisiplinan warga. “Sehingga butuh kedisiplinan, butuh dukungan, kesabaran. Pengen nanti bisa Lebaran? Supaya nanti bisa Lebaran, semuanya harus disiplin,” ujarnya.
Hal serupa juga terjadi di Kota Depok. Pria yang akrab disapa RK ini juga masih menemukan dirinya masih melihat banyak warga yang beraktivitas di luar rumah. “Saya lihat masyarakat masih banyak yang berkeluyuran,” kata RK di Depok.
Walaupun banyak masyarakat yang masih berkeliaran, ia mengakui bahwa arus volume kendaraan sudah mulai menurun hingga 50 persen.
“Namun, volume kendaraan, kalau di Tol sudah turun 50 persen. Jadi ini mengindikasikan di setiap wilayah pengurangan oleh PSBB ini bagus, signifikan,” ujar RK.