Hingga kini, Hafid mengaku pihaknya masih menunggu keputusan DPP PKS terkait nama yang akan diusung di Pilkada. Selama menunggu itu, PKS Depok pun terus menggaungkan tiga nama bakal calonnya yang terpilih dari hasil Pemilihan Internal Raya (Pemira).
Mereka yakni Imam Budi Hartono, T Farida Rachmayanti, dan Hafid Nasir yang diharapkan elektabilitasnya melejit dan mampu menyaingi nama-nama bakal calon dari parpol lain termasuk petahana itu sendiri.
“Yang jelas DPD PKS memiliki tugas menaikan elektabilitas tiga nama bakal calon hasil Pemira,” tandas Hafid.
Sebelumnya, Sohibul Iman selaku Presiden PKS menyebut partainya akan mengusung kader internal hasil pemilihan internal raya atau pemira pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Depok 2020 pada 23 September mendatang.
“PKS akan usulkan tiga nama calon wali kota yang masuk tiga besar pemira dan sudah disodorkan ke DPP, sekarang sedang proses verifikasi. Ketiga nama itu adalah Imam Budi Hartono, T Farida Rachmayanti, dan Hafid Nasir,” tuturnya kepada Harian Sederhana.
Sohibul mengatakan, ketiga nama ini akan mengerucut menjadi satu nama sebagai calon wali kota yang diusung oleh PKS Depok. Kecuali melihat kondisi situasi politik tertentu di Depok atau dinamika yang ada PKS akan mengusung nama dari calon lain.
“Kami tak acuhkan ketiga nama orang ini. Kecuali ada situasi tertentu atau dinamika yang membutuhkan kita bersikap luar biasa, bisa saja ada calon lain,” kata Sohibul
Ketika ditanya soal petahana wali kota Mohammad Idris yang pernah diusung PKS di Pilkada 2015 lalu, Sohibul menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah menjadi fokus PKS baik ditingkat DPD dan DPP PKS.
Untuk itu, Sohibul mengaku tak menutup kemungkinan PKS akan mengambil Idris pada Pilkada Depok 2020 nanti. Namun, ia mengatakan bisa saja nantinya Idris justru bukan lagi maju sebagai calon wali kota namun sebagai wakil wali kota.
“Saya yakin dari tiga itu yang kita ambil. Sampai hari ini di kantong saya tidak ada nama siapa-siapa. Konstelasi politik tidak bisa ditebak. Eksternal hanya ban serep,” kata Sohibul.
Sohibul juga meminta kepada PKS harus tetap membangun komunikasi dengan partai politik (parpol) lain untuk menghadapi Pilkada Depok 2020. Termasuk juga dengan Wali Kota Depok saat ini, Mohammad Idris Abdul Somad bila ingin maju dalam kontestasi perpolitikan di Kota Belimbing melalui PKS.
“DPP (PKS) perintahkan bangun komunikasi. Misal Pak Idris minat di PKS, bangun komunikasi juga ke parpol lain termasuk juga tiga besar (bakal calon dari pemira),” katanya.
Meski dalam Pemilihan Legistlatif 2019 lalu PKS superior dengan merenggut 12 kursi parlemen di Kota Depok, Sohibul menegaskan PKS harus tetap membangun komunikasi dengan parpol.
“PKS enggak boleh jumawa sendiri, mentang-mentang bisa (mengusung) sendiri tapi politik bukan hanya bicara angka tapi konselasi,” tutur Sohibul.
Dengan membangun komunikasi ini, Iman mengatakan kesempatan PKS untuk kembali merebut tahta kepimpinan di Kota Depok semakin terbuka lebar. Perihal calon wali kota, Iman mengatakan partai yang dipimpinnya itu tetap akan mengutamakan tiga bakal calon hasil Pemilihan Internal Raya (Pemira) PKS pada pertengahan tahun lalu. (*)