Menu

Mode Gelap
Perjuangan Nanu Membangun Bisnis Advertising Mulai Bisnis WO dari Nol, Kini Teh Yani Kantongi Omset Ratusan Juta Per Bulan

Opini Bisnis

New Normal, Saatnya Jokowi Percepat Agenda Politik

badge-check


					New Normal, Saatnya Jokowi Percepat Agenda Politik Perbesar

Fenomena corona pun menjadi ajang politik praktis. Tidak hanya para oposisi yang memanfaatkan. Namun faksional di-internal Jokowi pun menggeliat. Memanfaatkan situasi ini. Maklum efek dari rekonsiliasi paska pembentukan kabinet. Mereka yang tidak puas dengan kabinet kerja kedua. Memanfaatkan momen ini untuk membuat situasi tambah gaduh dalam pelaksanaan penanganaan corona.

Namun semua itu bisa ditepis. Dengan gaya mengayun-ayun situasi, Jokowi kembali memainkan situasi yang penuh paradoks itu satu persatu. Pertama, dengan statmen Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Rival yang juga Ketua Umum Partai Gerindra ini, mengeluarkan statmen yang isinya menghancurkan anasir peralihan kekuasaan ditengah pendemik. Prabowo dalam statmennya mengatakan bahwa, Jokowi telah bekerja serius dalam penanganan Covid-19. Prabowo pun mengajak seluruh elemen masyarakat bekerja keras menghadapi Corona.

Selanjutnya, munculnya Doni Murnando Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Menggunakan seragam lengkap Pasukan Khusus (Kopasus) TNI-AD, mengeluarkan pernyataan yang berkesan sebuah ultimatum. Seragam berpangkat bintang tiga itu, meng-isyarakat bahwa Ia sebagai pasukan aktif sebuah matra. Yang saat ini, ditunjuk Presiden menjadi panglima perang menghadapi penyebaraan Covid-19 di Indonesia.

Selain itu, Doni menjelaskan, ia menggunakan seragam militer karena ingin menyampaikan pesan rasa disiplin bagi masyarakat dan semua pihak yang terlibat dalam penanganan COVID-19. Pemandangan yang tidak biasa yang ditunjukan Doni. Hadir saat ketidak singkronnya, institusi yang berperan penting dalam penanganaan itu. Mulai jumlah data penderita sampai kegaduhaan pemerintah daerah dalam menghadapi problem global ini.

Sebagai Panglima Perang, peran Doni sangat menentukan kredibilitas Jokowi. Bila diukur dengan skema Badan Intelejen Negara (BIN) sebaran covid-19. Doni mampu menyelamatkan Jokowi baik dalam konteks internasional maupun nasional.

Berikut ini estimasi jumlah kasus positif virus Corona sebagaimana pemodelan – Estimasi jumlah kasus di akhir Maret 1.577 (realita 1.528, akurasi prediksi 99 persen)- Estimasi jumlah kasus di akhir April 27.307 – Estimasi jumlah kasus di akhir Mei 95.451 – Estimasi jumlah kasus di akhir Juni 105.765 – Estimasi jumlah kasus di akhir Juli 106.287 Estimasi BIN ini, menurut Ketua Gugus Tugas Doni Monardo sangat akurat.

Bulan pertama merebahnya Covid-19, BIN memprediksi lewat skemanya berjumlah 1.577. Realitanya, catatan Gugus Tugas Covid-19, adalah 1.528 positif terpapar corona. Pemodelan BIN inilah yang akan jadi rujugkan Gugus Tugas Covid – 19 dalam menekan laju bertambahnya korban terpapar. Yang diprediksi akan terjadi peningkatan.

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Pentingnya Sabar

4 Juni 2020 - 08:20 WIB

Pancasila dan Pandemi

2 Juni 2020 - 14:55 WIB

Idul Fitri yang Berbeda

2 Juni 2020 - 07:11 WIB

New Normal Yang Tidak Normal

2 Juni 2020 - 07:00 WIB

Alasan Mengapa Tidak Mudik

20 Mei 2020 - 07:00 WIB

Trending di Opini Bisnis