Harian Sederhana – Lain halnya dengan pernyataan Ketua Badan Pemenangan Capres 02 Prabowo – Sandi Kota Bogor Bogor, Ryanti Suryawan. Ia mengaku tidak terlalu responsif terkait persoalan para jenderal turun gunung ke Kota Bogor.
“Kalau kita tidak terlalu responsif terkait agenda gelar pasukan itu, lumrah-lumrah aja, saya merasa tidak terlalu istimewa tapi awalnya memang kaget juga karena gelar pasukan untuk pemilu di Kota Bogor sampai disaksikan langsung Kapolri dan Panglima TNI,” kata Ryanti.
Masih kata dia, kalau bicara perbedaan tidak hanya dalam gelar pasukan tapi sebenarnya memang banyak perbedaan dari hal lainnya, mungkin dalam Pilpres kali ini bisa dikatakan terlalu berlebihan.
“Tapi kami tidak terlalu berlebihan, dan tidak berani bicara panjang lebar menyikapi penomena hari ini seperti gelar pasukan atau apalah itu,” ucapnya
Masih kata dia, saat ini pihaknya hanya fokus untuk memenangkan Prabowo – Sandi dangan target 85 persen. “Target 85 persen, jadi kita harus menang mutlak di Kota Bogor dan Jawa Barat,” jelasnya.
Dia menambahkan, untuk memenangkan Capres dukungannya, upaya telah dilakukan misalnya terus mensosiisasi ke masyarakat tentang lima program prioritas Prabowo-Sandi.
“Kalau di Kota Bogor tidak terlalu capek mengkampanyekan Prabowo-Sandi karena mayoriras masyarakatnya memang menginginkan perubahan. Malah kalau saya ke wilayah itu saya yang dikampanyekan oleh mereka,” tambahnya.
“Kita lebih fokus kepada saksi karena relawan-relawan ingin dilibatkan menjadi saksi, kami siapkan 3 saksi per TPS, jadi jumlahnya 9.627 saksi. Untuk tugasnya 1 saksi dalam dan dua pemantau TPS kalau yang saksi dalam dari internal partai gerindra. Jadi terkait gelar pasukan, kami tidak terlalu merespon berlebihan,” pungkasnya.