Harian Sederhana, Depok – Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok, Zamrowi akhirnya angkat bicara terkait besarnya biaya pelantikan anggota DPRD terpilih periode 2019-2024. Salah satu item dalam anggaran itu yakni menyiapkan fasilitas hotel mewah.
“Perlu saya luruskan, bukan Rp 600 juta tapi Rp 590 juta. Itu komponennya jas anggota dewan dan panitia. Kemudian makan minum tamu undangan 1000-an, keamanan 750 orang, anda kali sendiri lah berapa. Kemudian papan nama untuk masing-masing dewan, terus pin warna emas, sewa tenda, kursi, kemudian macam-macam,” tuturnya, Senin (02/09).
Ketika disinggung soal adanya fasilitas penginapan di salah satu hotel mewah di kawasan Margonda, Zamrowi menjelaskan hal itu bersifat protokoler yang diberikan oleh Sekwan pada calon anggota dewan terpilih, bukan hanya tidur tapi banyak item didalamnya.
“Yang pertama itu kan ada dewan lama dan dewan baru. Malam itu kami harapkan muncul keakraban. Kedua ada penjelasan dari pimpinan dewan tentang mekanisme kerja di dewan seperti apa, cara masuk, alat perlengkapan, lalu juga penjelasan lainnya pada anggota baru. Kalau gak dijelaskan malam itu, besok bisa nabrak-nabrak,” katanya.
Kemudian, kata Zamrowi, di hotel tersebut pihaknya bisa melakukan pemberkasan secara personal yang salah satunya karena dewan harus segera digaji.
“Nah untuk mengkroscek agar cepat karena itu ada komponen tunjangan anak, kita harus tau anak mana yang mau diberi tunjangan, terus istri mana yang diberikan tunjangan, ada BPJS Kesehatan, ketenagakerjaan, nah kami coba manfaatkan momen itu,” terangnya.
Satu lagi yang paling penting, ujar Zamrowi, hal ini untuk mempermudah mobilitas para dewan saat pelantikan.
“Sekarang bayangkan kalau mereka berangkat sendiri-sendiri dari rumah, acara mulai jam 9 pagi. Kalau rumahnya dari Bojongsari, kalau mereka telat gimana. Telat mengikuti sumpah konsekuensinya enggak gajian, belum jadi anggota dewan,” tuturnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, anggaran untuk menginap di Hotel Margocity hanya sekira Rp 70 juta dan itu digunakan untuk 50 anggota dewan terpilih beserta tamu undangan. “Sekarang saya tanya, paskibra nginap di hotel enggak. Abang-mpo Depok nginap enggak,” ucapnya.
Untuk biaya sewa jas, lanjut Zamrowi, pihaknya hanya menyiapkan anggaran sekira Rp 2 juta per orang sedangkan pin warna emas hanya puluhan ribu rupiah atau paling mahal sekira Rp 100 ribu.
Hari ini rencananya 50 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok terpilih rencananya akan dilantik. Pelantikan sendiri dianggarkan mencapai Rp 600 juta, salah satunya untuk membiayai fasilitas penginapan di hotel mewah.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kota Depok Hendrik Tangke Allo angkat bicara. Dirinya menyayangkan apabila dana yang diperoleh dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) digelontorkan dalam jumlah yang cukup besar hanya untuk sebuah seremoni.
“Proses pelantikan ini cukup dilakukan secara sederhana, sidang paripurna biasa tidak menghambur-hamburkan APBD,” tutur Hendrik, Senin 2 Agustus 2019.
Sebaiknya dana tersebut digunakan untuk kepentingan umum seperti mendukung program kesejahteraan, yang dinilainya akan berdampak luas bagi masyarakat terutama di Kota Depok.
“Rp 600 juta itu kalau kita bangun jalan baru bisa berapa kilo atau dikasih untuk biaya sekolah, pendidikan,” tegasnya.
Pria yang berhasil untuk kedua kalinya, duduk di kursi Ketua DPRD Depok ini menginstruksikan kepada seluruh fraksinya untuk tidak menggunakan fasilitas penginapan tersebut.
“Pointnya hanya satu, anggaran untuk fasilitas pelantikan terlalu besar. Kami fraksi PDI Perjuangan besok tidak akan mengambil fasilitas penginapan di hotel Margocity yang dikarantina bagi anggota dewan terpilih. Tapi sekedar untuk ngumpul jalan dari sana, atau star bareng-bareng menjadi bagian dari pelantikan tidak masalah,” paparnya.
Ketika disinggung lebih jauh soal rincian anggaran Rp 600 juta tersebut, Hendrik mengaku dirinya tidak tahu secara detail. Menurutnya, itu adalah kewenangan Sekertaris Dewan (Sekwan).
“Kewenangan sekwan semua kami angota dewan hanya ikut bae (aja), tapi kami punya sikap. Kami hargai itu, tapi kami tidak akan ambil itu takut beresiko kedepan. Dari aturan beresiko maka kami tidak gunakan. Kalau Rp 600 juta saya pikir terlalu besar. Mungkin karena ada pnginapan hotel-nya,” bebernya.
Selanjutnya, Hendrik menerangkan saat prosesi pelantikan anggota DPRD sebelumnya para anggota terpilih tidak ada yang menginap. Namun, diakuinya mereka berkumpul dan berangkat ke lokasi pelantikan bersama.
“Kalau tahun lalu saya lupa berapa anggarannya. Tapi tahun lalu pun kami tidak nginap. Kami hanya datang pagi kumpul ikut protokolernya kemudian berangkat sama-sama karena ada upacara,” pungkasnya. (*)