Harian Sederhana, Depok – Pembatas jalan contra flow di Jalan Arif Rahman Hakim, Kecamatan Beji dikeluhkan warga yang setiap hari menyeberang di jalan tersebut dan bisa membahayakan pengendara.
Marina salah satu warga mengatakan, dengan adanya pembatas jalan contra flow yang tinggi menyulitkan dirinya dan warga yang hendak menyeberang di Jalan Arif Rahman Hakim.
Dia mengatakan setiap harinya dia mengantarkan anaknya sekolah ke SDN Pancoran Mas 1 di Kembang Lio.
Sementara rumahnya berada di Jalan Kembang Beji, untuk ke sekolah tersebut dia bersama anaknya melintasi dan menyeberang Jalan Arif Rahman Hakim.
“Dulu sebelum ada pembatas jalan contra flow kami bisa nyeberang di Jalan Arif Rahman Hakim,” katanya.
Namun şejak adanya pembatas contra flow dia dan bersama anaknya sulit menyeberang di Jalan Arif Rahman Hakim karena adanya pembatas jalan yang tinggi sehingga menyulitkan dirinya.
“Kami jadi sulit karena adanya pembatas jalan contra flow yang tinggi,” ulasnya.
Dengan kondisi itu maka untuk menyeberang jalan di Arif Rahman Hakim harus berputar dan memakan waktu lama.
Dia berharap dinas terkait untuk mengkaji ulang penempatan pembatas jalan contra flow dan diberikan zebra cross di Jalan Arif Rahman Hakim.
Di lokasi sama, Ketua Forum Komunikasi Asosiasi LPM Kecamatan Beji Sutrisna, menambahkan adanya pemasangan pembatas jalan contra flow yang tinggi menyulitkan warga untuk menyeberang.
“Ya kami ada keluhan dari warga karena adanya pembatas jalan contra flow yang tinggi sehingga warga sulit untuk nyeberang,” katanya.
Pembatas jalan contra flow yang tinggi tidak hanya menyulitkan warga untuk menyeberang akan tetapi bisa membahayakan pengendara bermotor jika sewaktu waktu pagar pembatas jalan itu jatuh dan menimpa pengendara bermotor.
Dia menambahkan dinas terkait untuk mengkaji ulang penempatan pagar pembatas jalan yang tinggi di lokasi contra flow. Seharunya pembatas Jalan menggunakan trafic cone bukan pembatas pagar tinggi dari besi yang membahayakan.
Terkait adanya program contra flow para pengurus LPM di Beji tidak dilibatkan dalam rekayasa lalu-lintas.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Dadang Wihana mengatakan, pihaknya masih melakukan sosialisasi contra flow. “Jika ada masukan dan saran kami siap terima dan dikaji,” pungkasnya.(*)