Harian Sederhana, Bogor – Pemerintah Kota Bogor sendiri mematok pada 2019, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) mampu menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor PBB P2 sebesar Rp 132 miliar, dengan realisasi pada triwulan pertama mencapai 25 persen.
Sementara Bapenda, menargetkan sekitar Rp 2,4 miliar dalam Pekan Panutan Pembayaran Pajak Bumi Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB P2) selama dua hari mulai dari 1 – 2 April 2019 di plaza Balai Kota Bogor.
“Untuk dua hari ini saya belum menargetkan berapanya tapi tahun kemarin Rp 2,4 miliar. Mudah-mudahan tahun ini bisa sampai segitu dalam dua hari ini,” kata Kepala Bapenda Kota Bogor An an Andri Hikmat.
Ia menyatakan, acara pekan panutan PBB merupakan agenda rutin. Dan awal tahun ini diawali pembayaran oleh wali kota, wakil wali kota dan sekda termasuk jajaran Aparatur Sipil Negera (ASN) agar menjadi keteladanan bagi masyarakat memenuhi kewajiban dalam membayar pajak.
Menurut dia, dengan kegiatan seperti itu minimal bisa memotivasi masyarakat punya rasa tanggung jawab bahwa pajak yang disetorkan ke Bapenda itu dikembalikan lagi kepada masyarakat.
“Ya, hasil PBB kembali ke masyarakat dengan bentuk pembangunan, apapun modelnya, apapun bentuknya,” ujarnya.
Khusus dari PBB lanjut An an, akan terasa langsung oleh masyarakat melalui penghargaan yang diraih kelurahan atau kecamatan.
“Untuk tingkat kecamatan ada reward saja itu Rp250 juta dan tingkat kota dapat lagi Rp 250 juta. Jadi total Rp 500 juta,” tambahnya
Sebagai inovasi, pihaknya juga memberikan kemudahan kepada Wajib Pajak (WP) dalam pembayaran PBB P2 melalui mobil keliling dengan jadwal tersedia di tiap kelurahan, kemudian di seluruh ATM di Indonesia.
“Dalam waktu dekat, kami juga akan di-launching kerjasama dengan Indomart dan Alfamart termasuk nanti kerjasama dengan Bukalapak,” tandasnya.