Harian Sederhana, Depok – Kabar tidak sedap lantaran adanya dugaan pemotongan dana bantuan sosial atau bansos yang berasal dari APBD Kota Depok membuat resah masyarakat. Pasalnya, bantuan ini diperuntukkan bagi masyarakat yang terdampak corona atau Covid-19 serta pembatasan sosial berskala besar atau PSBB.
Ironis, ditengah banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan ini, masih ada oknum-oknum yang memanfaatkan situasi. Sejumlah masyarakat pun mengeluh lantaran adanya potongan dari bansos yang harus diterima sebesar Rp 250 ribu tapi malah disunat oknum RT.
Pemotongan sendiri bervariatif besarannya, kisarannya dari Rp 25 ribu sampai Rp 150 ribu. Penerima bansos sendiri pun resah dengan adanya pemotongan ini. Pasalnya, dampak corona sendiri seolah melumpuhkan sendi perekonomian terutama dari para pekerja harian dan lain sebagainya.
Mendengar hal tersebut, Wali Kota Depok Mohammad Idris menegaskan pihaknya akan melakukan investigasi perihal adanya dugaan sunat menyunat pemotongan dana bansos tersebut. Ia mengatakan, penyelidikan serta penelusuran tersebut dilakukan terhadap bansos yang berasal dari APBD Kota Depok.
“Terkait adanya informasi dugaan pemotongan dana bantuan di salah satu wilayah, kami sedang melakukan penelusuran terkait kebenaran informasi tersebut,” tutur Wali Kota Depok, Sabtu (18/04).
Dikatakannya, penelusuran dan pengawasan itu dilakukan secara berjenjang. Dimulai dari tingkat kecamatan hingga tingkat kelurahan.
Mohammad Idris menambahkan, melalui laporan ini, diharapkan adanya kontribusi dan pengawasan dari Satuan Tugas (Satgas) Kampung Siaga Covid-19 di wilayah. Terlebih dalam pendistribusian bansos di Kota Depok selama pandemi Coronavirus ini.
“Masing-masing wilayah memiliki Satgas Kampung Siaga Covid-19, diharapkan adanya pengawasan dalam pendistribusian bansos agar merata, tepat sasaran. Serta jumlahnya sesuai dengan bantuan yang diberikan oleh pemerintah,” ujarnya.