Harian Sederana, Pancoran Mas – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memperingati Nuzulul Quran berbarengan dengan kegiatan buka puasa dan tarawih keliling di Masjid Baitul Rahim, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kwcamatan Pancoran Mas, Selasa (21/5/2019).
Ketua Peringatan Nuzulul Quran Tingkat Kota Depok, Sri Utomo mengatakan peringatan Nuzulul Quran pada tahun ini sudah dilaksanakan ketiga kali sejak 2017.
“Pada tahun 2017, peringatan Nuzulul Quran dilaksnakan di Kecamatan Sawangan dan 2018 di Kecamatan Tapos,” ungkap Sri Utomo yang juga menjabat Asisten Bidang Hukum dan Sosial.
Pihaknya menyampaikan harapan Pemkot Depok adalah bisa semakin mendekatkan diri kepada masyarakat. Selain itu, hadirnya mendapat keberkahan dari Allah SWT.
“Sejalan dengan tema melalui peringatan Nuzulul Quran, kita juga ingin meningkatkan pemahaman Alquran menuju Kota Depok yang Unggul, Nyaman, dan Religius,” harapnya.
Sementara, Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengutarakan Nuzulul Quran merupakan turunnya Alquran. Diturunkan secara berangsur-angsur dan yang pertama diturunkan Allah SWT pada malam ke 17, yakni surat Al Alaq ayat 1-5.
“Tema kita tingkatkan pemahaman Alquran menuju Kota Depok yang Unggul, Nyaman, dan Religius. Sub judul, bagaimana kita bersahabat dengan Alquran. karena Alquran merupakan bentuk kasih sayang Allah SWT kepada manusia. kalau tidak ada Alquran, manusia akan dalam kesesatan.
Idris mengatakan bahwa Alquran sudah mencakup semua kebutuhan manusia. Kemudian diutus Rasulullah sebagai penerjemah utama Alquran untuk manusia.
“Alquran mengajarkan teori kehidupan, realistis, dan rasional yang terkadang manusia tidak bisa memahami karena keterbatasan otak manusia. Contohnya adalah perjalanan Isra Mikraj. Saat itu belum ada kendaraan pesawat terbang. Ini adalah suprarasional,” katanya.
Contoh lain adalah adanya ayat yang mengatakan matahari berputar pada porosnya. Setelah berabad-abad kemudian baru bisa manusia membuktikan melalui perkembangan ilmu pengetahuan, namun Alquran sudah menuliskannya.
“Alquran bukan kitab ketahanan keluarga, tapi banyak menuangkan tentang ketahanan keluarga, tentang anak-anak yang luar biasa, kehebatan wanita sampai ada surat An-Nisa,” katanya.
Berbagai persoalan juga disampaikan, diantaranya terkait utang. Allah SWT mengajarkan jika memiliki utang ditulis dan disaksikan dua orang laki-laki atau satu orang laki-laki dan dua orang perempuan.
“Terkait pemerintahan juga bukan cuma hal yang bersifat fisik. Nukan hanya teori, tapi juga dengan berbagai contoh. Mewujudkan negeri baldatun tayyibatun wa robbun ghofur. Unggul, Nyaman, dan Religius,” tandasnya.
(*)