Harian Sederhana, Depok – Sejak diluncurkan pada tahun 2014 lalu, Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) telah menjadi solusi atas permasalahan masyarakat untuk dapat mengakses pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Program JKN-KIS telah memberikan akses kepada masyarakat untuk dapat berobat dengan baik tanpa terkendala masalah biaya pengobatan. Seperti yang dirasakan oleh Winoto, seorang peserta JKN-KIS asal Kota Depok.
Saat ditemui, pria yang kesehariannya bekerja sebagai pengemudi ojek online itu pun dengan senang hati berbagi kisahnya seputar Program JKN-KIS. Winoto mengungkapkan bahwa sejak menjadi peserta JKN-KIS, ia telah beberapa kali terbantu ketika berobat baik di Puskesmas maupun di rumah sakit.
“Profesi saya hanya sebagai tukang ojek online yang tentu penghasilannya tidak banyak. Hanya cukup untuk kebutuhan keluarga sehari-hari. Jadi kalau ada keluarga yang sakit termasuk saya, maka pasti kami merasa kesulitan untuk biaya pengobatan. Tapi sejak terdaftar menjadi peserta JKN-KIS, hal itu sudah tidak terjadi lagi. Kami sudah tidak khawatir lagi, karena biaya pengobatan sudah ditanggung,” ujar Winoto, kemarin.
Winoto mengungkapkan bahwa sejak terdaftar menjadi peserta JKN-KIS, tercatat sudah lebih dari lima kali dirinya merasakan berobat dengan kartu JKN-KIS. Berdasarkan pengalaman yang ia rasakan selama ini, berobat dengan kartu JKN-KIS sangatlah bagus. Ia selalu dilayani dengan baik seperti pasien lainnya yang berobat sebagai pasien umum.
“Penanganan oleh dokter tergolong cepat. Selama ini saya merasa nyaman berobat pakai kartu JKN-KIS. Meskipun masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, tapi secara keseluruhan saya merasa pelayanannya sudah bagus. Apalagi berobat dengan kartu JKN-KIS ini keuntungannya kita tidak perlu khawatir tentang biaya pengobatan yang bisa sewaktu-waktu membengkak. Saya tidak pernah keluar biaya selama berobat. Karena selama kartu aktif dan mengikuti prosedur, maka semua aman dan lancar,” ujar Winoto.
Winoto berharap agar Program JKN-KIS terus ditingkatkan. Termasuk untuk pelayanan di fasilitas kesehatan. Misalnya, perlunya penambahan jumlah dokter yang dapat melayani pasien JKN-KIS untuk mengurangi waktu tunggu pasien.
“Saya berharap agar Program JKN-KIS dapat berjalan dengan optimal,” pungkasnya. (*)