Harian Sederhana, Cipayung – Budiman, warga Cipayung, Kecamatan Cipayung dinilai memiliki kesadaran tinggi terhadap lingkungan sekitarnya. Hal ini diungkapkan, Ibrahim, sesepuh warga RT 07/RW 11 kelurahan setempat, lantaran yang bersangkutan mengeluarkan biaya untuk pembangunan jalan setapak, termasuk jembatan menuju Makam Kedondong.
“Pembangunan jalan dan jembatan ke makam ini merupakan bantuan dari Budi (sapaan akrab), tapi yang mengerjakan juga saya, ” ujar kakek dengan sejumlah cucu, Sabtu (13/4).
Budiman, diakuinya merupakan warga di sekitar sini, namun ia peduli terhadap lingkungan. Dari kepeduliannya itu ia berhasil di bidang usaha penyediaan rumah bagi kalangan ekonomi lemah, dan saat ini rumah yang dibangun tidak hanya di wilayah Cipayung termasuk wilayah lainnya di Kota Depok.
“Jadi, dari usahanya tersebut ia sisihkan untuk pembangunan lingkungan dan buktinya dia memberikan bantuan untuk membangun jalan dan jembatan menuju makam,” tuturnya
Sebelumnya, Budiman menyebutakan membantu kebutuhan rumah bagi warga ekonomi kecil tidak mudah, selain memiliki modal juga keberanian, sehingga usahanya itu bisa terwujud.
“Modal saya kepercayaan dari pemilik tanah, karena tanah untuk membangun rumah pembayarannya tidak langsung, tapi dengan batas waktu, setelah rumah terbangun dan terisi maka uang diperoleh dibayarkan kepada pemilik tanah,” ujarnya, kemarin.
Meski diakuinya bahwa usaha rumah tumbuh beresiko, namun dibutuhkan keberanian. Artinya rumah yang sudah dibangun penjulannya membutuhkan waktu lama, sehingga ia harus bersabar. “Tapi, Alhamdulillah selama ini usahanya berjalan dengan baik,” ucap pemilik rumah tumbuh Labana.
Labana, rumah tumbuh di kawasan RT 07/RW 11, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung menjual rumah dengan harga terjangkau. Namun, untuk kesediaan lahan rumah dengan harga terjangkau tersebut lahan untuk membangunnya disesuaikan, hingga harus menurap Kali Krukut sepanjang 230 meter, ketinggian sekitar dua meter, menalan biaya Rp 180 juta. Hal ini untuk mencegah banjir permukiman sekitar.
Tidak hanya itu, lebar kali yang sebelumnya hanya 180 cm, kini diperlebar sekitar 3 meter. Hal ini dilakukan agar jalan air dari hulu ke hilir menjadi lancar.
“Rumah tumbuh ini memang tak jauh dari kali, tapi badan kalinya kami lebarkan dan diturap dengan biaya pribadi supaya enggak banjir, ” pungkasnya.