Harian Sederhana – Meskipun sektor pertanian di Kota Depok bukan sebagai penyumbang PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) namun keberadaannya tidak boleh dihilangkan.
Hal itu dikatakan Wali Kota Depok, Mohammad Idris saat membuka Pasar Tani yang merupakan kegiatan promosi hasil pertanian, peternakan dan perikanan di Balaikota, Jumat (22/2).
“Media pertanian sudah tergerus dan beralih ke kepada kegiatan UKM, namun unsur pertanian tidak boleh dihilangkan karena pertanian merupakan unsur primer,” katanya.
Diketahui, sektor pertanian keberadaanya masih dibutuhkan di kota ini, mengingat sebelumnya Depok dikenal sebagai penghasil buah dan tanaman padi, namun kini lahan pertanian berubah menjadi bangunan.
“Walaupun dalam menyumbang PDRB kurang dari tiga persen, tanpa pertanian kita tidak bisa melakukan kegiatan kegiatan lain. Paling tidak dalam konteks agama, pertanian merupakan sebuah keberkahan,” tuturnya.
Idris juga berharap kegiatan promosi hasil pertanian, perikanan dan peternakan ini bisa berkelanjutan dan mendapat dukungan dari OPD lainnya.
“Kegiatan ini jangan bersifat ego dinas, artinya hanya dilakukan dinas pertanian padahal dinas lain bisa ikut mendukung. Saya minta semua OPD ikut mempromosikan hasil pertanian sehingga promosi bisa lebih masif,” harap Idris.
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Depok, Diah Sadiah mengatakan tujuan pasar tani untuk memfasilitasi petani, pelaku usaha pertanian, perikanan dan peternakan dalam mempromosikan hasil usahanya secara langsung dengan konsumen, membangun jaringan pemasaran dan menyediakan sarana serta prasarana sebagai ajang promosi terhadap produk lokal.
“Pasar tani diikuti 15 stand kelompok tani terdiri dari kelompok wanita tani, KTNA, HKTI dan penyuluh pertanian Kota Depok,” tandas Diah seraya menyebutkan Pasar tani ini digelar secara berkelanjutan sebulan sekali setiap Jumat pekan kedua. (Sudibyo/Wahyu Saputra)