“Dia anak yang baik, aktif di majelis taklim, suka ikut habaib juga,” katanya.
Peristiwa itu menyedot perhatian banyak pihak, termasuk Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Sebagai rasa keprihatinannya, orang nomor satu di Jakarta itu mengirimi karangan bunga turut berduka cita untuk Farhan yang diletakkan oleh kurir di depan rumah duka.
“Saya pada dasarnya menghargai pemberian dari pak Anis, sampaikan terimakasih saya,” kata Safri.
Berharap Keadilan
Di tengah suasana duka, pihak keluarga berharap ada yang bertanggungjawab dengan meninggalnya anak kedua dari empat bersaudara tersebut. “Harapannya, ada yang bertanggungjawab, saya nggak tau siapa, tapi kalau emang penyebab kebrutalan polisi berarti instutusinya kan yang datang,” kata Safri.
Ia mengatakan, pihaknya sangat terbuka bagi institusi yang akan melakukan investigasi terhadap penyebab kematian Farhan yang memiliki dua anak yang masih kecil itu.
“Siapapun itu, apakah Komnas ham, pihak 01 atau 02, intinya saya terbuka untuk dilakukan investigasi,” ujarnya.
Hingga kini pihak keluarga hanya mengetahui penyebab kematian karena luka tembak, namun pihak keluarga belum menerima proyektil peluru.
“Kata rumah sakit sih bilang penyebabnya adalah kematian tidak wajar, kami dapat info dari temannya kena tembak, tapi kalau mau dilihat penyebab harus diautopsi, tapi kami nggak mau,” kata dia.
Kronologi
Farhan tewas setelah sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bhakti Kemuliaan, Petamburan. Syarif Al Idrus, salah kerabat almarhum yang juga saksi di lokasi kejadian mengatakan saat kejadian, korban sedang menjaga kediaman Imam Besar Front Pembela Islam, Rizieq Shihab.
Syarif membantah jika Farhan tewas saat terlibat aksi unjuk rasa di kantor Badan Pengawas Pemilu, Jakarta.
“Kami tidak ikut aksi di Bawaslu. Tetapi kami sedang berjaga di markas besar FPI di Petamburan. Kami menjaga rumah Habib Rizieq,” katanya saat ditemui di rumah duka.
Syarif menjelaskan, dirinya berangkat sekira pukul 12 malam dari Bekasi Timur bersama rombongan sebanyak 20 orang. Mereka menuju markas FPI untuk menjaga rumah Rizieq. Namun sekira pukul 02.00 WIB terjadi gesekan antara massa dengan aparat.