“Massa dipukul mundur. Aparat masuk ke markas (FPI) dan terjadi baku hantam,” kata dia.
Syarif mengaku tidak tahu peristiwa awal terjadinya gesekan. Namun yang jelas, kata Syarif banyak terdengar suara tembakan. “Banyak suara tembakan bahkan ada selongsong peluru berjatuhan. Ada sekitar 15 selongsong,” tuturnya.
Ketika bentrokan pecah, dirinya berpisah dengan Farhan. Syarif baru tahu Farhan menjadi korban setelah dia menghubungi ponselnya namun bukan Farhan yang menjawab melainkan pihak rumah sakit. Kemudian dia pun bergegas menuju rumah sakit. Dari keterangan pihak medis disebut bahwa Farhan tewas karena tertembus peluru.
“Pertama kali saya ketemu bang Farhan di Bandung mengantar ke rumahnya. Sekarang saya mengantar beliau dari rumah sakit ke rumahnya juga. Insya Allah beliau syahid,” kata Syarif.
Kini jasad pemuda 31 tahun itu dimakamkan tak jauh dari rumah duka di kawasan Cinere, Depok.
(*)