Harian Sederhana, Depok – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok yang direncanakan bakal berlangsung pada tahun 2020 mendatang diperkirakan bakal menelan anggaran hingga Rp 63 miliar. Jumlah tersebut akan digunakan mulai dari awal tahapan hingga akhir perhelatan.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Nana Shobarna menuturkan angka 63 miliar tersebut masih dalam pembahasan dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah atau TAPD. Ia mengaku pihaknya sempat mengajukan anggaran di angka Rp 74 miliar. Namun, setelah dilakukan pengkajian bersama akhirnya diefisiensikan menjadi Rp 63 miliar.
“Iya demikian, tapi masih dalam pembahasan dengan TAPD. Jadi, kami belum ketuk palu diangka berapa dikasihnya. Awalnya kita ajukan Rp 74 miliar, setelah ilakukan pengkajian bersama akhirnya diefisiensikan menjadi Rp 63 miliar. Jumlah tersebut digunakan mulai dari tahapan awal hingga akhir Pilkada,” tuturnya, Rabu (3/7/2019).
Ia mengatakan, tahapan awal Pilkada Depok 2020 rencananya akan dimulai pada September 2019. Terkait hal tersebut, KPU berharap kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk segera menetapkan nilai anggaran pelaksanaan dan mencairkannya di bulan tersebut agar tidak mengganggu proses tahapan Pilkada terutama dari sisi anggaran.
“Kami berharapnya sih sebelum tahapan dimulai, tahapan dimulai yakni menunggu peraturan tentang tahapan yang kini tengah dibahas di KPU RI. Jadi kami belum tahu ya, perkiraan di September, Oktober, November itu sudah dimulai tahapannya,” beber Nana.
Nana menyebut, anggaran untuk Pilkada Depok 2020 jauh lebih besar dibandingkan tahun 2015 yakni sebesar Rp 54 miliar. “Kalau di tahun 2015, penyelenggaraan Pilkada diangka Rp 54 miliar,” imbuhnya.
Ketika disinggung apakah anggaran Rp 63 miliar sudah ideal untuk perhelatan pesta demokrasi di Kota Depok, Nana mengaku hal tersebut tergatung dari kemampuan masing-masing daerah.
“Ketika bicara pengangggaran pilkada, itu akan kembali kepada kemampuan daerah untuk membiayai. Nah kemudian tinggal teman-teman mengambil kesimpulan kira-kira Kota Depok dengan angka demikian bagaimana,” ujarnya.
Meskipun begitu, Nana mengaku pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin untuk memajukan serta melakukan inovasi kegiatan agar Pilkada Depok 2020 terlaksana dengan baik dan tentunya menarik partisipasi pemilih agar menggunakan hak pilihnya dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memajukan dan menginovasi kegiatan kegiatan agar pilkada ini tidak hanya terlaksana dengan baik, tapi juga tingkat partisipasinya tinggi hingga even-even sosialisasi kami perbanyak. Tapi kemudian kami diusuruh efisiensi lagi. Ini kan sudah dua kali pertemuan dengan TAPD, jadi angka terakhir kami diangka Rp 63 miliar,” tutup Nana.
(*)