Harian Sederhana – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Depok menilai OTT KPK terhadap Ketua Umum PPP Romahurmuziy (RMY) adalah perilaku pribadi dan tidak ada kaitannya dengan partai selepas dikeluarkannya keputusan pemberhentian RMY sebagai ketua umum oleh DPP PPP.
“Peristiwa ini adalah bagian dari ujian perjuangan. Hasil yang maksimal akan kita raih apabila kita mampu melewati ujian ini. Tetap rapatkan barisan, jangan lemah dan jangan berputus asa,” tutur Ketua DPC PPP, Qonita Lutfiyah kepada wartawan, Minggu (17/3).
BACA JUGA : PPP Terancam Gagal ke Parlemen
Qonita mengajak kepada seluruh pengurus, kader, maupun caleg untuk terus berjuang dan membuktikan ketangguhannya dalam berjuang terutama dalam memenangkan PPP di Kota Depok.
Dia juga meminta kepada seluruh pengurus, kader, simpatisan, dan caleg PPP untuk tetap solid serta lebih semangat melaksanakan konsolidasi partai dan terus bergerak dalam meraih simpati rakyat di Pemilu 2019 dengan kerja keras, kerja ikhlas dan kerja cerdas.
“Kita buktikan PPP tetap solid dibawah bimbingan ulama dan kami yakin masyarakat sudah cerdas serta tidak akan begitu saja melupakan pengabdian PPP di Kota Depok selama ini,” beber Qonita.
Qonita juga menegaskan ada hikmah yang dapat diambil dari peristiwa tersebut. Selalu ada hal positif dari setiap peristiwa yang telah terjadi. Dia juga menyebut DPC PPP Depok sudah terbiasa mandiri dalam melakukan kerja-kerja politik sesuai garis perjuangan partai yakni amar ma’ruf nahi munkar.
JANGAN LEWATKAN : Ketua Umum Kena OTT, PPP Jabar Minta Maaf
“Terus berjuang, terus bergerak dalam meraih simpati dari masyarakat dan demi kemenangan PPP dalam Pemilu 2019 di Kota Depok,” kata Qonita.
Sementara itu Ketua Badan Perencana Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC PPP Kota Depok, Mazhab HM mengatakan kalau berbicara kursi legislatif pada Pemilu 2014 adalah sangat bergantung figur yang diusung. Sehingga dalam pemilu tersebut, PPP Kota Depok berhasil meraih empat kursi atau naik menjadi 100 persen.
“Begitu juga di Pileg 2019. Kami menargetkan delapan kursi. Jadi 100 persen dari perolehan kursi kami di 2014. Tentunya kami juga melihat dari sisi kemampuan dan kualitas dari bacaleg yang diusung. Insha Allah target delapan kursi tercapai,” tandasnya. (Sudibyo/Wahyu Saputra)