Harian Sederhana – Prabowo-Sandi berhasil unggul di empat TPS yang berada di dalam Lapas Kelas IIA Paledang Kota Bogor. Pasangan tersebut berhasil unggul dengan selisih jauh di empat TPS tersebut.
Seperti diketahui, Lapas Kelas IIA Paledang mendirikan empat TPS sebagai sarana para warga binaan untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2019 ini. Empat TPS itu adalah TPS 34, 35, 36, dan 37.
Dari penghitungan suara di empat TPS tersebut, Prabowo-Sandi unggul di TPS 34 dengan perolehan 109 unggul dari Jokowi-Ma’ruf yang memperoleh 39 suara. Untuk di TPS 35 sendiri, Prabowo-Sandi memperoleh 121 suara dan Jokowi-Ma’ruf memperoleh 58 suara.
Prabowo-Sandi juga berhasil mengalahkan dengan perolehan suara sebanyak 100 suara dari Jokowi-Ma’ruf yang hanya memperoleh 43 suara di TPS 36. Terakhir, Jokowi-Ma’ruf hanya mendapatkan 40 suara dan kembali kalah dari Prabowo-Sandi yang mendapatkan 140 suara di TPS 37.
Bila dijumlahkan, Prabowo-Sandi berhasil unggul dengan persentase 72,3 persen dari Jokowi-Ma’ruf yang hanya memperoleh 27,7 persen dari total suara di empat TPS di Lapas Paledang.
Kepala Lapas Kelas IIA Paledang Kota Bogor, Teguh Wibowo mengatakan semua warga binaan mempunyai hak pilih apabila sudah terdaftar dan terekam e-KTP atau KTP Elektronik.
Tetapi kata dia, dari total semua warga binaan sebanyak 967 hanya 709 yang terdaftar memiliki hak pilih. Karena di lapas yang dipimpinnya ada sembilan Warga Negara Asing (WNA), anak-anak dan sisanya adalah yang belum terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Diakui Teguh, pihaknya bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) telah beberapa kali melakukan rekam e-KTP.
“Kalau kita bekerja sesuai aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah,” katanya.
Menurutnya, semua petugas yang dilibatkan di TPS adalah petugas Lapas yang ditunjuk oleh KPU Kota Bogor. “Sebelumnya kami sudah melakukan sosialisasi, sebagai contok foto-foto sudah di tempel. Sedangkan para petugas juga sudah dilakukan bimtek,” jelasnya.
Ia juga menyebut kalau seluruh warga binaan sendiri sudah mengetahui calon presiden dan calon wakil presiden. Bahkan kedua pasangan tersebut sudah tidak asing di telinga para warga binaan.
“Tetapi kalau untuk Caleg DPRD Kota Bogor, DPRD Provinsi dan DPR RI serta DPD karena tidak ada fotonya, kemungkinan mereka kebanyakan tidak tahu,” pungkasnya.