Harian Sederhana, Depok – Era milenial mengharuskan setiap individu untuk terus berinovasi dalam membangun usaha, baik itu strategi promosi, pengembangan produk, ide-ide segar yang bisa dituangkan kedalam produk hingga nantinya mampu menarik minat konsumen untuk membeli.
Seperti yang dilakukan oleh Angga Prabu, pemilik brand sepatu bernama Prabu Executive asal Kota Depok. Meski masih berusia 26 tahun, Angga terlihat optimis dan mampu meraup keuntungan besar dari penjualan produknya.
Kepada Harian Sederhana, pria berkulit putih ini menegaskan dalam membangun sebuah bisnis alangkah baiknya pengusaha baru melihat dari kebutuhan masyarakat.
“Kita sering dengar bahwa bisnis dimulai dari hobi, namun bagaimana kalau sekarang hobi kita tidak bisa dijadikan usaha. Saran saya, bisa dijadikan inspirasi apabila hobi tidak memungkinkan dijadikan bisnis lakukanlah berdasarkan kebutuhan,” tutur Angga, Minggu (5/5/19).
Dirinya menuturkan, awal terpikir untuk terjun ke dunia bisnis adalah ketika membutuhkan sepatu yang cocok di kaki. Berbagai koleksi sepatu mulai dikumpulkan, dengan kisaran harga yang cukup mahal atau kisaran Rp 3 juta.
Seiring berjalannya waktu, Angga mulai sadar bahwa sepatu menjadi sebuah kebutuhan. Anggota Himpunan Pengusaha Muslim Indonesia (HIPMI) ini, akhirnya mencoba untuk membuat produk sepatu dengan memperhatikan daya beli masyarakat.
“Saya punya modal dikit, saat itu hanya bisa bikin delapan sepatu. Kemudian untuk promosi menggunakan media sosial, market place juga, menggunakan strategi sendiri,” bebernya.
Angga menuturkan mengapa mengambil nama prabu sebagai label, pasalnya arti kata prabu sangat bermakna yaitu raja.
“Prabu itu bagian dari nama saya juga, selain itu maknanya adalah raja oleh karenanya setiap seri produk sepatu yang dibuat menggunakan bahasa dari seluruh dunia yang mengartikan pangeran, raja atau pejuang,” tegasnya.
Saat ditanya mengenai produk lokal sepatu Kota Bandung, pengusaha yang telah menekuni usahanya selama dua tahun ini menegaskan sangat berbeda. Dirinya memastikan, Prabu Executive memiliki keunggulan dalam hal model dan harga yang terjangkau.
“Saya disini ingin memajukan wilayah ini, bikin sepatu bukan hanya orang Bandung yang bisa, Depok juga bisa ini contohnya. Kisaran harga sepatu dari angka Rp 300 ribu sampai Rp 700 ribu,” tandasnya.
Selanjutnya, Angga mengimbau kepada para pengusaha muda agar tidak patah semangat dan terus mengembangkan inovasinya, diharapkan mereka bisa ikut dalam sebuah komunitas karena banyak hal-hal positif yang bisa dipetik.
“HIPMI ini tempat kita membangun link, tukar pikiran antar sesama pengusaha. Paling penting dalam menjalin jaringan itu perlu influence, yuk untuk pengusaha muda ikut gabung HIPMI,” pungkasnya.
(*)