Harian Sederhana, Bekasi – Seiring perkembangan zaman, ‘dukun’ yang banyak membantu orang dikala mengalami kesusahan ini mulai ditinggalkan. Akibatnya, profesi mulia itu sudah tidak lagi ditekuni.
Seperti dikatakan Sulaeman. Seorang yang telah banyak menelan asam garam dalam menjalani profesinya sebagai ‘dukun’ alias pembuat duplikat kunci itu mengaku, saat ini mulai sepi pelanggan.
Bahkan, kata dia, kondisi tersebut berdampak pada omzetnya. “Sebelumnya, dalam satu hari saya bisa menerima jasa pembuatan duplikat kunci sebanyak 10. Namun saat ini, jumlah itu turun secara drastis,” terangnya kepada Harian Sederhana, Minggu (08/09).
Besar kemungkinan kata dia, keberadaan jasa pembuatan duplikat kunci menjadi faktor turunnya omzet. Akibat dari para pelanggan mengira profesi itu sudah hilang ditelan perkembangan jaman.
Sedang pelanggan yang semakin sepi duga dia, dikarenakan keberadaan dukun duplikat mulai sulit didapati. “Penyandang profesi sedikit, jumlah pelanggan mengikuti,” paparnya.
Adapun semakin sedikitnya peminat profesi ini menurut Sulaeman, terkait keahlian khusus yang harus dimiliki guna bisa membuka usaha jasa duplikat kunci, Minggu (8/9).
Sulaeman lebih jauh mengatakan, sebelum menggeluti profesi dukun duplikat kunci ini, dirinya pun harus membekali diri dengan keahlian.
“Butuh keahlian dan pengetahuan khusus. Saya saja belajar dulu sama Paman saya, baru bisa membuka profesi dukun ini,” akunya tersenyum.
Sedangkan untuk tingkat kesulitannya sendiri, diakuinya, kunci mobil keluaran terbaru saat ini menjadi kunci yang paling sulit diduplikat oleh dirinya.
“Yang paling mudah biasanya menduplikat kunci rumah atau motor, dan tersulit kunci mobik keluaran terbaru karena ulirnya sangat berbeda,” jelas Sulaeman yang membuka praktek dukunnya diperbatasan Kota dan Kabupaten Bekasi ini.
Untuk tarifnya sendiri, ia mematok harga sebesar Rp15.000 untuk duplikat kunci termurah dan Rp300.000 untuk duplikat kunci yang termahal.
Sedangkan untuk omsetnya sendiri, saat ini mengalami banyak penurunan bila dibandingkan tahun sebelumnya dimana dalam satu hari ia bisa melayani duplikat kunci hingga 10 pelanggan tapi saat ini kurang dari 10 pelanggan.
“Harganya bervariasi tergantung tingkat kesulitannya dan saat ini jumlah pelanggan yang duplikat kuncinya terus menurun,” pungkasnya. (*)