“Hersong hanya janji-janji dan pejabat tinggi tersebut berjanji akan mengembalikan uang Rp 80 juta. Penyerahan uang ke Hersong ada buktinya, saksi-saksi dan kwitansi bermaterai. Kalau penyerahan uang ke pejabat tersebut hanya saksi-saksi dan ada percakapan di WA. Semua bukti-bukti dan saksi sudah kami serahakan ke penyidik kepolisian,” ungkapnya.
“Dalam kasus ini, pihak Polres Depok telah melakukan gelar perkara dan memeriksa saksi dan oknum unsur pimpinan DPRD Depok berinisial HTA. Saya berharap kasusnya ini dapat segara diselesaikan pihak kepolisan dan dilimpahkan ke kejaksaan serta disidangkan pengadilan. Dengan kasus ini dirinya tidak ingin ada jatuh lagi korban penipuan janji-janji proyek di Pemkot Depok,” beber Dian.
HP Mengelak
Adapun HP alias Hersong ketika dikonfirmasi wartawan membantah telah melakukan penipuan terhaap dua pengusaha wanita, yakni Entin Pratiwi dan Dian Dwi Kurniawati. Herson menyebut apa yang disangkakan tersebut fitnah lantaran ia menyatakan tidak pernah menerima uang seperti yang dilaporkan dua pengusaha wanita itu.
Hersong menyebut, ada uang yang dibagi kepada kedua pengusaha tersebut. Sebaliknya, Hersong mengatakan kalau kedua pengusaha wanita tersebut adalah calo proyek.
“Itu fitnah. Saya tidak pernah menerima uang sebesar itu. Uang yang saya terima hanya Rp 100 juta itu pun sebagai uang operasional. Itupun uangnya dibagi-bagi bersama-sama dengan mereka juga kok. Calo kok laporin calo,” tegas Hersong saat ditemui sejumlah wartawan di Rumah Makan Lele Nongkrong, Sukmajaya, Sabtu (23/03).
Ketika disinggung hubungannya dengan Entin dan Dian, Hersong sendiri mengaku kalau hubungannya adalah hubungan sesama broker proyek atau calo yang merancang untuk mendapatkan kegiatan proyek di Pemkot Depok.
Sempat disebut-sebut melibatkan oknum unsur pimpinan DPRD Kota Depok, Hersong pun langsung mengakui kalau dirinya telah mencatut nama unsur pimpinan dewan tersebut. Dirinya pun sempat mendapatkan teguran keras dari yang bersangkutan.
“Saya akui kalau telah mencatut nama Ketua DPRD Kota Depok, Hendrik Tangke Allo (HTA). Itu upaya lobi-lobi saya, walaupun akhirnya HTA marah dan mereka sempat diusir saat bertemu. Saya tegaskan HTA nggak terlibat dan saya minta maaf telah mencatut namanya dan itu sudah saya tuangkan di dalam surat pernyataan diatas materai,” tutur Hersong.